TEMPO.CO, Sidoarjo - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sidoarjo, Jawa Timur, Ajun Komisaris M. Wahyudin Latif mengatakan ada indikiasi kelalaian dalam kebocoran jaringan pipa gas di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin.
Namun kepastian penyebab kebocoran jaringan pipa gas itu masih menunggu hasil pemerikasaan Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. "Ada indikasi kelalaian. Namun untuk kepastiannya menunggu hasil penyelidikan Tim Labfor Polda Jawa Timur," kata Latif, Jumat, 11 Maret 2016.
Latif menuturkan Tim Labfor Polda Jawa Timur baru akan melakukan pemeriksaan ke tempat kejadiaan perkara pada Senin pekan depan. "Saat ini penanganan dan pemeriksaan masih dilakukan anggota Polsek Tanggulangin," kata dia.
Manurut Latif, Polsek Tanggulangin sudah mendatangi lokasi kebocoran, memeriksa para saksi, serta mengamankan sejumlah barang bukti. "Saksi sementara yang diperiksa pemilik rumah dan sejumlah warga setempat yang mengetahui kejadian. Untuk pihak perusahaan belum."
Kebocoran jaringan pipa gas terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dan baru bisa dipadamkan dua jam kemudian. Kebocoran itu sempat menimbulkan kepanikan warga bahkan mengakibatkan kebakaran di satu rumah.
Lokasi kebocoran gas berada persis di tengah jalan Desa Kedungbanteng RT 3 RW 2. Ruas jalan itu berada tidak jauh dari titik sumur Tanggulangin 1 (TGA 1) yang beberapa waktu lalu akan dibor Lapindo Brantas Inc.
Saat ini di lokasi kebocoran telah dijaga dan dipasangi garis polisi. Dan warga telah bisa menggunakan jalan itu, yang sebelumnya sempat ditutup.
NUR HADI