TEMPO.CO, Makassar - Tak ingin melewatkan proses gerhana matahari tanpa gangguan awan atau hujan, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyiapkan pawang hujan. Hal ini dilakukan agar perayaan melihat gerhana berlangsung meriah.
“Pokoknya besok siapkan pawang yang paling bagus,” ujar Danny, nama sapaannya.
Makassar hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah IV Sulawesi Selatan memprediksi cuaca di Kota Makassar berpotensi tertutup mendung pada pagi hari.
"Potensi tertutup awannya sekitar 30 persen," kata Kepala Stasiun Kabupaten Gowa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sulawesi Selatan Ariyo Fauzi.
Pemerintah Kota Makassar bakal menggelar Festival Battu Ratema' Ri Bulang (Saya Sudah Datang dari Bulan) di Anjungan Pantai Losari sebagai bentuk perayaan menyambut fenomena gerhana matahari tersebut. Dalam festival itu, berbagi acara bakal digelar, seperti siaran langsung gerhana matahari, zikir serta salat berjamaah, lomba foto, pertunjukan budaya, dan lainnya.
"Kami akan gabungkan unsur agama, budaya, dan sains sekaligus," kata Danny.
Danny menargetkan, Festival Battu Ratema' Ri Bulang ini bisa memeriahkan perayaan masyarakat menyambut gerhana matahari parsial di Makassar. Ia bahkan berambisi, perayaan menyambut gerhana matahari parsial di Makassar bisa semeriah perayaan di wilayah yang mendapati gerhana matahari total, seperti di Bangka Belitung dan Palu.
Di Makassar, gerhana matahari parsial sekitar 88 persen mulai terjadi pada pukul 7.25 Wita dan berakhir pada pukul 9.54 Wita. Puncak gerhana matahari parsial terjadi pada pukul 8.35 Wita dan hanya berlangsung selama 2 menit 30 detik.
AWANG DARMAWAN