TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang telah mengambil inisiatif penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam di Jakarta. Zulkifli berharap KTT OKI bisa memberi solusi bagi Palestina. "Mudah-mudahan bisa memberi solusi atas tragedi yang dialami saudara kita di Palestina," katanya di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Maret 2016.
Zulkifli berujar, kemerdekaan Palestina ini sangat dibutuhkan tanpa melihat sebagai isu agama ataupun politik. Bahkan kemerdekaan Palestina juga merupakan hak yang perlu didukung dalam KTT tersebut. "Kemerdekaan Palestina ini soal hak asasi manusia, tanpa melihat apa itu kaitannya dengan isu agama, politik, atau isu-isu yang lain. Tapi kami benar-benar menjadikan hak asasi manusia ini sebagai dasar," katanya.
Zulkifli juga berharap, dengan KTT OKI tersebut, negara Arab bisa belajar kepada Indonesia. Menurut dia, meskipun dihuni oleh mayoritas muslim, Indonesia tetap menjunjung demokratis dan menghormati satu dengan yang lain. "Kami berharap di Timur Tengah bisa meniru, bisa melakukan model seperti di Indonesia, yang bisa menghormati meski berbeda agama," ucapnya.
KTT Luar Biasa OKI dihadiri 55 perwakilan negara dan pemerintah OKI guna membahas dua dokumen soal Palestina dan Al-Quds al-Sharif (Kota Suci Yerusalem), yaitu dokumen resolusi dan deklarasi. Dokumen resolusi akan berisi konfirmasi kembali negara-negara OKI dengan fokus Palestina dan Yerusalem, yang menjadi lokasi Masjid Al-Aqsa.
Sedangkan dokumen deklarasi akan lebih padat dan singkat, yang berisi langkah konkret ke depan untuk menindaklanjuti hal-hal yang disepakati negara-negara OKI ihwal Palestina dan Yerusalem.
ABDUL AZIS