TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan rencana kedatangan Presiden Republik Tajikistan Emomali Rahmon ke Indonesia pada tahun ini. Hal itu disampaikan Retno seusai jumpa bilateral dengan Menlu Tajikistan Aslov Sirodjidin Muhridinovich pada hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam 2016.
"Kami membicarakan sejumlah hal, salah satunya rencana kunjungan diplomatis Presiden Tajikistan ke Indonesia tahun ini," kata Retno di depan Ruang Cenderawasih, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Ahad, 6 Maret 2016.
Kunjungan tersebut, ucap Retno, akan lebih terkonsentrasi membahas kerja sama antara Indonesia dan Tajikistan di bidang pendidikan. "Pembahasan itu juga kami angkat dalam pertemuan bilateral ini. Masalah investasi juga kami bahas, seperti soal impor kapas. Tajikistan adalah lahan potensial untuk industri ini," ujarnya.
Baca Juga: Ini Kerja Sama Diplomatik RI-Afganistan di KTT OKI
Muhridinovich juga menyatakan kebanggaannya bisa bekerja sama dengan Indonesia. "Kami akan menggelar lagi pertemuan yang lebih serius saat nanti presiden kami datang ke sini," tuturnya.
Menurut Muhridinovich, kerja sama Indonesia dengan Tajikistan bisa dikembangkan ke berbagai aspek selain bisnis, seperti penanganan kejahatan internasional.
Dalam agenda bilateral tersebut, Indonesia juga mencari peluang pasar, khususnya untuk produk tekstil, furnitur, elektronik, teh, dan produk kulit. Diharapkan juga kerja sama di sektor swasta di antara kedua negara.
YOHANES PASKALIS