TEMPO.CO, Banyuwangi - Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban hilang dalam kecelakaan Rafelia 2 kembali dilakukan hari ini, Minggu, 6 Maret 2016. Tim penyelam akan diterjunkan untuk mencari kapten kapal yang belum ditemukan.
"Untuk penyelaman, ada waktu pada Minggu dari pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Target utama adalah anjungan kapal. Kami akan mencari kapten," kata Direktur Operasional Badan SAR Nasional Brigadir Jenderal TNI Marinir Ivan Ahmad.
Selain itu, tim pencari akan menuju ke mobil-mobil di dalam kapal yang kemungkinan terdapat korban baru. Tim pencari yang dilibatkan antara lain dari Basarnas, TNI, Polri, dan beberapa pihak lain.
"Ada penyelam alam yang juga ingin ikut masuk kapal," ucapnya. Pencarian hari ini akan dilakukan dari udara, permukaan, dan dalam laut. "Fokus, akan melaksanakan sesuai dengan peta SAR," ujarnya.
Operasi SAR akan didasarkan pada pertimbangan kekuatan arus dan angin. "Sehingga akan lebih efektif dalam melakukan upaya pencarian," tuturnya.
Pencarian bergerak ke arah selatan. "Kemungkinan, kalau ada korban terapung, akan mengarah ke selatan," ucap Ivan. Dia juga mengatakan pencarian akan dilakukan selama tujuh hari. "Sesuai dengan UU SAR serta berdasarkan perintah Kepala Basarnas, kami akan melaksanakan selama tujuh hari."
Setelah tujuh hari dinyatakan cukup, operasi SAR akan ditutup. "Namun, misalnya, ada temuan positif, seperti mendapat korban yang lebih banyak, akan ditambah tiga hari menjadi sepuluh hari," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal Rafelia 2 karam di Selat Bali pada Jumat lalu. Kapal itu mengangkut 81 orang. Saat ini 76 orang berhasil diselamatkan dan empat orang ditemukan meninggal dunia. Sedangkan satu orang lain masih hilang.
DAVID PRIYASIDHARTA