TEMPO.CO, Bengkulu - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan jaringan terbesar perdagangan narkoba di Indonesia dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). "Jaringan besar itu dikendalikan dari lapas dan mereka beroperasi menggunakan teknologi canggih, ini berarti ada keterlibatan oknum lapas," kata Budi Waseso di Bengkulu pada Selasa 1 Maret 2016.
Karena itu, Buwas mengajak semua pihak untuk melakukan sinergi bersama dalam pemberantasan narkoba. Buwas mengungkap fakta bahwa saat ini 50 persen peredaran narkoba dikendalikan dari Lapas, termasuk dilakukan oleh jaringan Freddy Budiman, terpidana mati narkoba. "Kalau peredaran narkoba di lapas ini bisa kita selesaikan, berarti setengah peredaran narkoba di Indonesia bisa diselesaikan," ujarnya.
Berdasarkan temuan di salah satu Lapas di Jawa Timur baru-baru ini, menurutnya, para tahanan di sana bisa leluasa melakukan komunikasi dengan bandar-bandar narkoba untuk mendatangkan narkoba dari luar negeri. Mereka memiliki alat yang canggih. Bandarnya orang Pakistan, barangnya dari Taiwan, barangnya akan dikirim dari Malaysia.
Karena itu, Budi Waseso menegaskan akan terus masif melakukan pemberantasan narkoba. "Saya memang harus buas kepada narkoba," tegasnya kemudian.
PHESI ESTER JULIKAWATI