TEMPO.CO, Pontianak - Puncak perayaan Cap Go Meh di Pontianak, 22 Mei 2016, akan dimeriahkan dengan penampilan atraksi naga sepanjang 100 meter. Sebagai tempat perayaan Imlek dan Cap Go Meh terbesar di Asia Tenggara, Pontianak dan Singkawang bakal dimeriahkan dengan serangkaian acara.
“Ada festival kuliner, festival naga, festival koko-mei mei dan banyak kegiatan lainnya,” ujar Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Pontianak Hilfira Hamid, Kamis, 18 Februari 2016.
Atraksi Naga Langit, yang panjangnya 100 meter tersebut, kata Hilfira, merupakan atraksi naga terpanjang di Indonesia.
Perayaan Imlek di Kota Pontianak bahkan menjadi setting untuk sebuah film nasional. Film berlatar belakang budaya warga Cina di Kalimantan Barat diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik turis domestik dan mancanegara.
Ketua Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, Rico Sugioto, mengatakan naga tersebut akan tampil sebanyak lima kali, sebelum akhirnya dibakar pada 23 Februari 2016. “Sesuai dengan tradisi Cina, Naga buka mata pada 20 Februari 2016. Kemudian pada 23 Februari akan tutup mata. Filosofinya, naga akan naik ke langit,” kata Rico.
Proses pembuatan Naga Langit memang cukup lama. Khusus untuk pembuatan kepala dan ekornya saja memakan waktu sekitar 3 bulan. Proses pembuatannya dilakukan pada dua tempat, yakni di Jakarta dan Sungai Pinyuh. Ini untuk memudahkan proses perakitan. Sebab, jika dirakit pada satu tempat, akan kesulitan untuk pengangkutan.
Naga ini dibuat oleh Chung Ciung On alias A Bong di Jakarta. Kemudian oleh panitia dibawa ke sebuah ruko di Gang Usaha, Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, hingga menjelang saat buka. Naga Langit terbuat dari rangka fiber serta kain parasut dengan 36 sambungan. Naga ini akan bersinar di malam hari, karena di cat dengan cat khusus. Pemain naga sekitar 120 orang.
ASEANTY PAHLEVI