TEMPO.CO, Madiun - Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur mencatat tiga penderita demam berdarah dengue (DBD) meninggal dunia selama periode Januari 2016 hingga pertengahan Februari 2016. Ketiganya masih anak - anak.
"Yang meninggal pada bulan lalu ada satu (penderita DBD) dan bulan ini ada dua," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyo Widyantono, Selasa, 16 Februari 2016.
Meski DBD telah merenggut tiga nyawa, pihak Dinas Kesehatan belum menetapkan statusnya sebagai kejadian luar biasa. Sebab jumlah penderitanya tercatat 41 orang dan tidak lebih banyak dibandingkan periode yang sama yakni Januari hingga pertengahan Februari 2015.
"Kalau tahun lalu jumlah penderitanya hampir seratus," ucap Soelis.
Data penderita dari waktu ke waktu itu, kata dia, merupakan hasil rekapitulasi Dinas Kesehatan dari puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban, RSUD Dolopo dan milik swasta. Apabila ada warga Kabupaten Madiun yang terserang DBD dan dirawat di rumah sakit di luar wilayah tidak terdata.
Pejabat Humas RSUD Caruban Yoyok Andik Setyawan mengatakan bahwa penderita DBD yang dirawat pada pertengahan Februari ini tercatat 24 orang. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan Januari lalu yang tercatat 64 orang.
"70 persennya adalah anak-anak," ucap dia.
Menurut dia, pihak RSUD Caruban telah mempersiapkan penanganan medis apabila terjadi lonjakan pasien DBD yang diprediksi mencapai puncaknya hingga akhir bulan ini. Tempat tidur bagi pasien anak - anak di ruang perawatan sudah tersedia. "Cairan obatnya sudah ada dan saya kira cukup," ucap Yoyok.
NOFIKA DIAN NUGROHO