Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks Anggota Gafatar Dikarantina hingga Selasa  

image-gnews
Suasana ruang kamar penampungan sementara ratusan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 236 orang mantan anggota Gafatar ditampung di Youth Centre, Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga
Suasana ruang kamar penampungan sementara ratusan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 236 orang mantan anggota Gafatar ditampung di Youth Centre, Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Sleman - Sebanyak 248 warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Youth Center, Mlati, Sleman, dikarantina, hingga Selasa, 2 Februari 2016. Mereka masih akan diambil pemerintah kabupaten/kota masing-masing, untuk ditempatkan di penampungan lain sebelum dikembalikan ke keluarga.

Keluarga pun belum bisa melakukan penjemputan. Bahkan waktu jenguk hanya diberikan Minggu, 31 Januari, selama 30 menit. "Mereka masih ditampung di Youth Center hingga masing-masing daerah/kota siap. “Juga ada keluarga yang akan dikembalikan ke rumah, namun rumahnya masih rusak," kata Kepala Seksi Bantuan Kesejahteraan Bencana Alam Dinas Sosial DIY Sigit Alfianto, Minggu, 31 Januari 2016.

Jumlah pengikut Gafatar yang eksodus ke Kalimantan Barat itu terdiri atas 166 orang asal Sleman, 67 orang asal Kota Yogyakarta, 49 orang asal Bantul, dan 16 orang asal Gunungkidul. Sedangkan dari Kulon Progo nihil. Dari jumlah itu, ada 59 balita, 34 anak-anak, dan 152 orang dewasa. Ada 3 orang perempuan sedang hamil.

Jumlah itu masih akan bertambah. Dari informasi yang diperoleh pemerintah DIY, akan datang lagi 32 orang eks Gafatar dari asrama haji Donohudan, Boyolali. Juga ada lagi 9 orang dari penampungan Dinas Sosial di Jakarta. "Anak-anak diberi trauma healing dan ceria," kata Sigit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, para orang dewasa, sepertinya sangat apatis saat mengikuti program dan pemberian materi wawasan kebangsaan. Selain kelelahan, mereka tampak enggan menyerap materi-materi yang diberikan para petugas. Bahkan saat diberi hiburan berupa musik organ tunggal, tidak ada yang tertarik melihat atau menikmati. Juga tidak ada yang ikut menyanyi atau berjoget.

Salah satu keluarga yang menjenguk anaknya, adalah Ningsih. Seorang ibu, umur 50-an, warga Caturtunggal, Depok, Sleman. Semula, dia tidak tahu kalau anak, menantu, serta cucu batitanya ikut ke Kalimantan. Sebab, sebelumnya beralasan akan bertani di Godean, Sleman.

Begitu tahu ada berita hilangnya dokter Rica Tri Handayani dan terbongkarnya kamp di Mempawah, keluarga baru tahu, anaknya yang bernama Heru tidak bisa dihubungi. "Waktu baca di media, nama anak saya tercantum. Kami bingung, untung saat ini sudah ketemu," kata perempuan yang jualan makanan di kantin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada itu.

MUH SYAIFULLAH

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

4 menit lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.


Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

10 menit lalu

Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia berharap partai berlambang beringin ini mendapat tempat dalam kabinet Prabowo-Gibran


Klasemen Liga Spanyol: Kalahkan Sociedad 1-0, Kapan Real Madrid Juara?

11 menit lalu

Pemain Real Madrid melakukan selebrasi. REUTERS/Juan Medina
Klasemen Liga Spanyol: Kalahkan Sociedad 1-0, Kapan Real Madrid Juara?

Real Madrid kian kokoh di puncak klasemen Liga Spanyol setelah mengalahkan Real Sociedad 1-0 pada pekan ke-33. Simak skenario juara dan klasemennya.


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

12 menit lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.


Seo Ye Ji Buka Akun Instagram, Penggemar Tidak Sabar Melihat Aktingnya Lagi

17 menit lalu

Seo Ye Ji. Instagram.com/@yeyeji_seo
Seo Ye Ji Buka Akun Instagram, Penggemar Tidak Sabar Melihat Aktingnya Lagi

Ada tiga foto yang dibagikan Seo Ye Ji dalam akun Instagram barunya


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

21 menit lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

23 menit lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

24 menit lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.


Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

32 menit lalu

Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK), Albertina Ho, dan Ketua Dewas KPK, Tumpak Panggabean, membacakan putusan tiga terperiksa kasus pungli rutan KPK atas nama Ristanta, Sofian Hadi, dan Achmad Fauzi di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024. Ketiga terperiksa mangkir dari persidangan dengan alasan sakit. TEMPO/Han Revanda Putra.
Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK


23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

33 menit lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI