TEMPO.CO, Bangkalan - Pascaserangan teroris di Jalan Thamrin, Jakarta, Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur, memperketat pengamanan di akses jalan menuju Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura). Di antaranya mereka menggelar razia kendaraan setiap hari, baik siang ataupun malam.
"Pengamanan di Suramadu 24 jam," kata Kepala Urusan Pengendalian Operasi Polres Bangkalan Ajun Komisaris Wahyudi, Selasa, 19 Januari 2015.
Menurut Wahyudi, razia dilakukan siang dan malam. Razia itu, kata dia, akan terus digelar selama status siaga satu yang dikeluarkan Markas Besar Polri pascaserangan teroris belum dicabut.
Razia, kata dia lagi, melibatkan seluruh unsur pasukan, mulai dari Sabhara, Dalmas, Intel, dan Lalu Lintas. "Pokoknya setiap hari razia," ujarnya.
Wahyudi menambahkan, selama delapan hari yang sudah berjalan, titik razia sengaja difokuskan di pos polisi Labang, sekitar dua kilometer dari pintu tol Suramadu. "Kami sengaja fokus di Suramadu karena di sini titik utama keluar-masuk kendaraan ke Pulau Madura," katanya.
Seperti pantauan Tempo, pada Senin malam, 18 Januari 2016, sebanyak satu peleton anggota polisi memeriksa seluruh kendaraan yang masuk ke Bangkalan, kabupaten di ujung barat Pulau Madura, di mana satu kaki jembatan Suramadu berpijak. Kaki lainnya ada di Surabaya.
Kendaraan itu mulai dari mobil pribadi, truk, hingga sepeda motor. Seluruh barang bawaan tampak diperiksa satu per satu. Penumpangnya pun digeledah. "Fokus kami pada pemeriksaan bahan peledak, senjata api atau tajam," kata Wahyudi.
Dari hasil razia, Wahyudi menyimpulkan situasi keamanan di Bangkalan masih kondusif. Selama razia polisi tidak menemukan benda-benda yang berkaitan dengan tindak pidana terorisme. "Mudah-mudahan Bangkalan selalu aman," katanya.
MUSTHOFA BISRI