TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menceritakan kunjungannya ke kediaman keluarga dokter Rica Trihandayani, yang dilaporkan hilang dan terlibat kegiatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Zulkifli menyebut organisasi Gafatar tidak boleh dianggap enteng.
Di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 18 Januari 2016, Zulkifli menceritakan bahwa dr Rica berasal dari keluarga harmonis, taat beragama, dan berpendidikan. "Kasus dr Rica jangan dianggap enteng. Saya ketemu suaminya. Jadi bayangkan, dr Rika itu dokter, suaminya sedang mengambil spesialisasi, ekonominya mapan," kata Zulkifli, yang mengunjungi rumah keluarga dr Rica di Yogyakarta pada 14 Januari.
"Pendidikannya cukup, keluarganya harmonis, taat beragama, bahagia. Dia punya putra usianya sudah 3 bulan. Keluarganya juga akur, memiliki intelektual yang kuat. Kok, bisa terkena pengaruh (Gafatar)?" ujarnya.
Zulkifli yakin ada sesuatu luar biasa yang membuat orang-orang seperti dr Rica mau terlibat dalam organisasi tersebut. "Dapat janji surga, sehingga meninggalkan kewajiban. Itu mesti ada sesuatu yang luar biasa. Jangan anggap enteng gerakan Gafatar," tuturnya. "Jadi ada semacam keyakinan yang menyesatkan."
Zulkifli mengatakan organisasi itu sudah mulai meresahkan masyarakat. Dia pun menyatakan aparat hukum harus menindaknya. "Kalau sudah meresahkan, merugikan orang lain, itu harus ditindak. Tidak hanya MUI yang memberikan fatwa, aparat hukum harus memberi tindakan. Siapa yang ada di belakang itu harus ditindak," ucapnya.
ANTARA