TEMPO.CO, Gowa - Khutbah Tony, 52 tahun, meninggal dunia setelah menikmati semangkuk hidangan coto Makassar di sebuah warung di Jalan Poros Malino, Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat petang, 15 Januari 2016. Bekas Lurah Bonto-Bontoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, itu diduga meninggal akibat komplikasi penyakit jantung dan hipertensi yang dideritanya.
Salah satu pelayan warung coto, Ardi, mengatakan almarhum awalnya memesan semangkuk coto dan duduk menanti hidangannya di meja nomor 1. Saat tengah menikmati coto yang dia pesan, tiba-tiba Khutbah yang terakhir bekerja sebagai Kepala Seksi Perpustakaan dan Dokumentasi di kantor DPRD Gowa itu tertunduk hingga roboh dari tempat duduknya.
BERITA MENARIK
KPK Geledah Anggota DPR dari PKS, Fraksi Memprotes
Polisi Ganteng yang Diributkan Netizen di #KamiNaksir Ternyata...
"Ada pelanggan lain yang melihat dia dan langsung berteriak, makanya kami langsung tolong dia saat jatuh ke lantai," kata Ardi.
Saat jatuh di lantai, darah sempat keluar dari hidung Khutbah. Dia juga sempat mengalami kejang-kejang selama beberapa saat hingga akhirnya tidak sadarkan diri.
Pelayan warung coto lainnya yang melihat kejadian itu langsung menghubungi Kepolisian Sektor Somba Opu. Almarhum kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, nyawa Khutbah tidak dapat tertolong.
BACA PULA
Marah Saat KPK Geledah Ruang PKS, Fahri Hamzah Ditegur
Di Hari Bom Sarinah, Al-Qaeda: Kemenangan Terbit dari Nusantara
Istri almarhum, Intan, mengatakan suaminya memang mengalami riwayat penyakit jantung dan hipertensi. Pihak keluarga juga sudah berulang kali melarang agar Khutbah tidak mengkonsumsi makanan berlemak seperti coto dan lainnya. "Sudah sering dilarang, tapi almarhum masih nekat makan coto," ujarnya.
Coto merupakan makanan khas dari Kota Makassar yang berisi daging dan jeroan sapi. Bagi sebagian orang Makassar, masakan yang mirip seperti sup tersebut biasanya dikonsumsi untuk mengembalikan dan memulihkan stamina serta meningkatkan tekanan darah setelah bergadang sepanjang malam.
AWANG DARMAWAN
JAKARTA DISERANG
Jaringan Bahrun Naim Juga Rencanakan Teror di Shangri-La?
BOM SARINAH, Inikah Sosok Si Pembunuh Berdarah Dingin Itu?