TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Perkebunan Nusantara XII akan mengalihfungsikan 30 ribu hektare lahan tanaman karet dan kakao di Banyuwangi, Jawa Timur, ke tanaman tebu. “Harga karet sekarang sangat rendah,” kata Direktur Utama PTPN XII Irwan Basri saat kunjungan kerja di Banyuwangi, Rabu sore, 13 Januari 2016.
Menurut Irwan, harga karet di pasar dunia terus melorot dari US$ 4 per kilogram menjadi US$ 1,1 per kilogram. Sedangkan harga kakao relatif masih stabil. Namun, kata dia, PTPN XII hanya akan menebang tanaman karet dan kakao yang berumur lebih dari 25 tahun. “Nanti kalau harganya sudah bagus kami akan tanam karet lagi,” kata Irwan.
PTPN XII memilih tanaman tebu, Irwan menjelaskan, untuk mendukung produksi pabrik gula (PG) Glenmore di perkebunan Kalirejo, Glenmore, Banyuwangi. Pabrik hasil patungan PTPN III, PTPN XI, dan PTPN XII itu diproyeksikan sebagai pabrik gula termodern di Asia Tenggara.
PG Glenmore akan giling perdana pada Juli 2016 dengan kapasitas 8.000 ton. Ke depannya, kapasitas giling ditingkatkan hingga 16 ribu ton. Untuk mencapai kapasitas maksimal itu, PG Glenmore dengan investasi Rp 1,6 triliun ini membutuhkan luas area tanaman tebu hingga 30 ribu hektare.
Hingga tahun ini luas tanaman tebu yang tersedia baru 6.000 hektare. Lahan tersebut hasil dari alih fungsi karet dan kakao pada tahap pertama. Produktivitas tebu yang telah dipanen, yakni 120-133 ton per hektare. “Kami menargetkan rendemen pada giling pertama sebesar 9 persen,” kata Irwan.
IKA NINGTYAS