TEMPO.CO, Bangkalan - Adanya layanan kesehatan gratis lewat Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) mengungkap tingkat kepemilikan dokumen kependudukan warga di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang amat rendah. Mereka biasanya baru akan berbondong-bondong membuat KTP elektronik ketika hendak bekerja di Malaysia.
"Dulu urus KTP kalau mau merantau, sekarang urus KTP kalau lagi sakit karena diperlukan untuk mengurus kepesertaan di BPJS," kata Kepala Bidang Administrasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangkalan Jayus Sayuti, Senin, 4 Januari 2016.
Jayus menunjuk seorang warga bernama Mohammad Jakfar, 32 tahun, yang baru saja dilayaninya. Dia mengantar bibinya yang sedang sakit untuk memperpanjang masa berlaku KTP agar bisa ikut program BPJS.
Sampai di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, pengajuan perpanjangan wanita itu KTP ditolak. Petugas meminta bibi Jakfar terlebih dahulu melakukan rekam KTP elektronik di kecamatan. "Bibi saya baru pulang dari merantau, memang belum rekam e-KTP," ujar Jakfar.
Jayus menyatakan sudah terbiasa menghadapi orang-orang yang dadakan dan ingin cepat membuat e-KTP, seperti Jakfar dan bibinya itu. Menurut dia, rendahnya kesadaran masyarakat di Bangkalan akan pentingnya memiliki KTP tergambar dari laporan pencetakan KTP elektronik.
Sejak diluncurkan pada 2012 hingga Desember 2015, dari total warga yang wajib punya KTP sebanyak 822.635 jiwa, baru 524.555 keping KTP yang tercetak. "Ada sekitar 290.080 jiwa yang belum membuat KTP elektronik," kata Jayus.
Untuk 2015, Jayus menambahkan, pencetakan KTP elektronik hanya 29.895 jiwa. Dari 18 kecamatan tercatat, warga Kecamatan Kota Bangkalan paling tinggi melakukan perekaman data e-KTP, sebanyak 4.558 orang. "Paling sedikit itu Kecamatan Trageh hanya 693 jiwa."
Jayus memastikan, sarana dan prasarana tidak menjadi kendala karena semua kecamatan telah memiliki dua set alat rekam data KTP elektronik. Pencetakan KTP pun sejak 2015 bisa dilakukan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangkalan. "Tinggal kesadaran warga saja mau buat KTP atau tidak, kalau peralatan lengkap," katanya.
MUSTHOFA BISRI