TEMPO.CO, Malang - Tim penjinak bom dari Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur, Detasemenn B Ampeldento Malang menyisir empat gereja besar. Personil polisi menggunakan metal detektor dan peralatan penjinak bom. Mereka memeriksa setiap jengkal ruang utama gereja, termasuk di sekitar mimbar.
"Pemeriksaan rutin untuk menjaga keamanan, kita harus tetap waspada," ujar Kepala Kepolisian Resor Malang Kota, Ajun Komisaris Besar Singgamata, Kamis 24 Desember 2015. Gereja yang disisir Brimob meliputi Gereja Ijen, Gereja Kayu Tangan, Gereja Blimbing, dan Gereja Tenaga Baru.
Keempat gereja disterilkan sebelum misa natal dari bahaya bahan peledak atau bom. Petugas memastikan seluruh ruang gereja bebas dari bahan peledak dan berbahaya. Tujuannya untuk menjamin keamanan dan kenyamanan umat nasrani menggelar misa natal.
Dikerahkan 1.100 personil untuk siaga natal dan tahun baru. Terdiri dari 600 personil Kepolisian Resor Malang Kota dan bantuan pengamanan dari TNI, organisasi masyarakat, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja.
"Tim penjinak bahan peledak akan dikerahkan untuk menyisir gereja. Mengantisipasi bahan peledak," katanya. Petugas juga bakal berpatroli untuk menjaga keamanan. Terutama mencegah aksi terorisme yang mengganggu kekhusukan beribadah.
"Seluruh personil harus waspada," katanya. Para personil polisi yang diturunkan bersenjata lengkap berjaga di gereja. Serta pengamanan tertutup tanpa mengenakan seragam, tim diharapkan berpatroli di sejumlah gereja dengan jumlah jemaat besar.
Sementara ratusan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diturunkan untuk mengamankan misa Natal di sejumlah gereja. Seluruh Banser yang tersebar di 33 anak cabang di tingkat kecamatan dikerahkan untuk berpatroli. Mereka disebar di sejumlah titik bekerjasama dengan Kepolisian setempat.
Upaya Banser membantu pengamanan misa Natal sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. Mereka bertugas agar terjalin kerukunan antar umat beragama. "Banser mengamankan toleransi antar umat, tidak mencampuradukkan agama," ujar Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang, Hasan Abadi.
Pada pengamanan gereja 2001 lalu anggota Banser di Mojokerto Riyanto gugur saat mengamankan Gereja Eben Haezer. Dia mengamankan sebuah kantung plastik yang berisi bom, untuk menyelamatkan ratusan jemaat. Bom meledak saat Riyanto menjauhkan dari para jemaat.