Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepala Daerah Terpilih, Minim Dukungan Parlemen

Editor

Zed abidien

image-gnews
Pasangan Cawali Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana diarak ratusan massa PDI Perjuangan menggunakan becak menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Jawa Timur, 26 Juli 2015. Menuju KPU Surabaya, Risma-Wisnu guna mendaftarkan diri mereka sebagai calon walikota dan wakil walikota Surabaya. FULLY SYAFI
Pasangan Cawali Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana diarak ratusan massa PDI Perjuangan menggunakan becak menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Jawa Timur, 26 Juli 2015. Menuju KPU Surabaya, Risma-Wisnu guna mendaftarkan diri mereka sebagai calon walikota dan wakil walikota Surabaya. FULLY SYAFI
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Mayoritas kepala daerah terpilih tak memiliki dukungan solid di parlemen. Kondisi itu berpotensi mengancam kelancaran program dan kebijakan pemerintah daerah. "Tingkat fragmentasi politik sangat tinggi," ujar peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Heroik Pratama, Rabu, 23 Desember 2015.

Heroik menjelaskan, temuan itu diperoleh berdasarkan riset perolehan suara para kepala daerah terpilih. Basis data yang digunakan berasal dari 31 sempel wilayah. Untuk mengukur tingkat fragmentasi tersebut, Perludem menggunakan perangkat analisis berupa indeks dukungan efektif partai politik (Efffective Number of Parliamentary Parties).

Indeks ENPP merupakan formula yang mengukur tingkat polarisasi dan fragmentasi di parlemen dalam skala penilaian 1-10. Indeks tersebut tergambar dari kepemilikan kursi partai pendukung kepala daerah terpilih. "Semakin besar indeks ENPP, maka semakin terfragmentasi dan tidak efektif dalam mengambil keputusan," kata Heroik.

Berdasarkan penelitian tersebut, kata Heroik, para kepala daerah terpilih umumnya menghadapi masalah fragmentasi yang cukup ekstrim. Rerata indeks ENPP berada di angka 7,4. Dalam pengertian lain, terdapat tujuh partai politik yang memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan dan mewarnai pola kebijakan suatu daerah.

Keterpilihan pasangan Risma Trismaharani dan Wisnu Sakti Buana sebagai Wali Kota Subaya merupakan satu contoh dari daerah yang memiliki tingkat fragmentasi cukup tinggi. Pasangan yang hanya diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu praktis hanya memiliki 13 kursi dari 50 kursi di parlemen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Heroik, peta kekuatan politik seperti itu sangat mungkin mengganjal skema kebijakan para kepala daerah. Meski demikian, kondisi itu bisa berubah jika partai politik berkenan menjajaki peluang koalisi baru di tengah masa jabatan para kepala daerah. "Partai politik di Indonesia cenderung cair," ujarnya. "Tapi perubahan itu membuka peluang bagi praktek politik transaksional,"

Berikut indeks ENPP di 31 daerah

1. Kabupaten Mandailing Natal: 9.1
2. Provinsi Sumatera Barat: 9.1
3. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur: 8.4
4. Kabupaten Siak: 9.1
5. Provinsi Kepulauan Riau: 7.6
6. Kabupaten Bangka Tengah: 5.4
7. Provinsi Jambi: 9.0
8. Provinsi Bengkulu: 9.4
9. Kota Bandar Lampung: 8.4
10. Kabupaten Serang: 9.4
11. Kota Depok: 7.2
12. Kota Surakarta: 3.1
13. Kabupaten Sleman: 7.2
14. Kota Surabaya: 7.1
15. Kabupaten Bengkayang: 7.0
16. Kabupaten Malinau: 6.1
17. Kabupaten Tanah Bambu: 6.6
18. Kabupaten Kotawaringin Timur: 6.1
19. Kabupaten Kutai Kertanegara: 6.8
20. Kabupaten Jembrana: 4.6
21. Kabupaten Lombok Tengah: .1
22. Kabupaten Manggarai: 9.2
23. Kabupaten Majene: 10
24. Kabupaten Luwu Utara: 8.1
25. Provinsi Sulawesi Tengah: 8.9
26. Kabupaten Wakatobi: 4.6
27. Kota Bitung: 7.8
28. Kabupaten Pahuwato: 5.2
29. Kabupaten Halmahera Timur: 6.7
30. Kabupaten Buru Selatan: 5.2
31. Kabupaten Keerom: 8

RIKY FERDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

4 hari lalu

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga bakal calon wakil presiden, Muhaimin Iskandar (tengah) menghadiri silaturahmi dengan Kiai dan Bu Nyai se-Jawa Timur bagian barat di Pondok Pesantren Al Aqobah 4 Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ahad, 10 September 2023. Silaturahmi itu untuk meminta restu Kiai di Jawa Timur dan menyatukan dukungan terhadap Muhaimin Iskandar sebagai cawapres mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024. ANTARA/Syaiful Arif
Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

PKB dinilai belum memiliki calon kandidat gubernur yang sepadan untuk bertarung dengan gubernur inkumben Khofifah Indar Parawansa.


Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

5 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini melantik sebanyak 410 wisudawan dan wisudawati Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekessos) di Bandung, Antara/HO-Kemensos
Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.


Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) didampingi jajarannya memasuki ruangan untuk memimpin konferensi pers APBN Kita edisi April 2024 di Jakarta, Jumat 26 April 2024. Pendapatan negara hingga Maret 2024 sebesar Rp 620,01 triliun, belanja negara sebesar Rp 611,9 triliun, sehingga APBN surplus Rp 8,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.


Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

10 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)


Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

16 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.


Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

17 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan


Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

23 hari lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

23 hari lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

24 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

27 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.