TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, dijemput dengan prosesi adat musik tradisional Bugis-Makassar.
Menurut Kaharuddin Daeng Masang, penggerak sanggar seni adat Sulewasi Selatan, penjemputan ala tradisional Bugis-Makassar ini karena Abraham Samad merupakan tokoh Makassar, sebagai mantan Ketua KPK.
"Saya dan Abraham merupakan teman lama, sama-sama di Anti-Corruption Comite (ACC)," kata Kaharuddin, Sabtu, 19 Desember 2015.
Kaharuddin pun menyebutkan, Abraham juga merupakan pembina dari sanggar seni adat Sulawesi Selatan, Benteng Maccini Sombala.
Penjemputan Abraham pun disambut dengan 'angngaru', sebuah simbol pengucapan janji dan juga ucapan selamat datang kembali. "Jadi prosesi penjemputan dengan adat adalah memberikan penghormatan kepada Abraham karena telah bertarung melakukan pertempuran untuk membasmi koruptor," ujar Kaharuddin.
Direktur Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia Syamsuddin Alimsyah mengatakan penjemputan ini merupakan bagian dari tradisi. Sewaktu Abraham menjadi Ketua KPK, Kopel melepaskan Abraham. "Dulu penyerahan, karena dulu memang dilepas oleh Kopel sewaktu ingin meninggalkan Makassar dan menjadi Ketua KPK. Sekarang setelah kembali, disambut lagi oleh Kopel," ujar Syamsuddin.
BADAUNI A.P.