TEMPO.CO, Yogyakarta - Gebyar Dirgantara Yogyakarta 2015 di Landasan Udara Adisutjipto disesaki 100 ribuan orang. Berlokasi di landasan Jupiter, pesawat tempur dan pesawat latih beratraksi di langit Yogyakarta. Bahkan ada solo aerobatik oleh pensiunan tentara Angkatan Udara yang usianya sudah lebih 60 tahun.
"Kami ingin meningkatkan minat dirgantara kepada masyarakat. Biar masyarakat lebih mengenal apa dan siapa TNI Angkatan Udara," kata Komandan Landasan Udara Adisutjipto Marsekal Pertama Imran Baidirus, Sabtu, 19 Desember 2015. "TNI Angkatan udara kuat bersama rakyat."
Total ada 57 pesawat terbang beratraksi saat acara ini digelar Sabtu-Minggu, 19 dan 20 Desember 2015. Di antaranya, pesawat tempur Sukhoi, pesawat T50i Golden Eagle, dan F-16.
Pengunjung juga dihibur dengan manuver pesawat Jupiter Aerobatic Team. Atraksi The Jupiter dipertontonkan pukul 09.45, ada pula atraksi Dinamic Pegasus yang merupakan helikopter milik TNI AU pada pukul 11.00.
Para pengunjung pun diperbolehkan ikut joy flight menggunakan pesawat CN 925 secara gratis. Pengunjung dapat memasuki lokasi Gebyar Dirgantara Yogyakarta secara gratis. Selain menyaksikan atraksi pesawat, pengunjung juga bisa menikmati lomba foto dan car custom festival.
Tema dari acara ini adalah "Adisutjipto Air Force Open Base". Dalam acara itu Marsekal Madya (pur) Eris Haryanto melakukan terbang solo aerobatik. Meski sudah berusia lebih dari 60 tahun, Eris dapat mengendalikan manuver pesawat BI Plane Pich saat beratraksi.
Acara ini dibuka oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ia menyatakan adanya pergelaran seperti ini bisa saja dilakukan setiap tahun atau dua tahun sekali. Yogyakarta menjadi pusat kedirgantaraan. Sebab, di daerah ini lengkap ada sekolah penerbang yang sudah berdiri selama 70 tahun.
"Saya sudah bicara dengan komandan, bisa tidak untuk acara seperti ini disinergikan dengan pemerintah daerah," katanya.
MUH. SYAIFULLAH