TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah seniman menggelar aksinya saat panggung budaya dalam rangka menjemput Bambang Widjojanto yang masa tugasnya sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi telah usai. Acara bertema #JemputBW tersebut digelar di gedung Nyi Ageng Serang pada Jumat, 18 Desember 2015.
Acara dibuka dengan atraksi barongsai. Kemudian dilanjutkan dengan aksi panggung band Efek Rumah Kaca. Pagelaran lalu diselingi dengan pemutaran video berisi testimoni dari masyarakat dan keluarga Bambang Widjojanto tentang bagaimana Bambang Widjojanto selama memimpin KPK dan kesehariannya di dalam keluarga. Bergiliran, aktivis mahasiswa, buruh, dan elemen gerakan antikorupsi lain menyampaikan kesannya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pertunjukan dari musikus independen yang dibalut dengan aksi teatrikal. Selain Efek Rumah Kaca yang menjadi pengisi acara spesial, tercatat ada tiga kelompok musikus independen yang mengisi acara tersebut.
Sebelumnya, pentas budaya ini diawali dengan karnaval budaya. Acara tersebut dilakukan dalam rangka mengembalikan Bambang Widojanto. “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas seluruh bantuan dan kerja samanya selama saya menjadi pimpinan KPK,” ujar Bambang Widjojanto di depan gedung KPK sebelum melakukan karnaval budaya.
Acara penjemputan ini pun disertai dengan karnaval budaya yang beraksi sepanjang jalan. Adapun pertunjukan budaya tersebut, antara lain kuda lumping, tarian tradisional, dan barongsai.
Aksi penjemputan terhadap Bambang Widjojanto ini dilakukan persis seperti pada empat tahun silam. Bedanya, dahulu Bambang diantar bersama menuju KPK, kini Bambang dijemput dari KPK karena tugasnya telah usai, menyusul telah terpilihnya Pimpinan KPK yang baru.
Penjemputan ini dilakukan koalisi masyarakat sipil dari gedung KPK ke gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, yang merupakan gedung kesenian. Perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki sepanjang Jalan H.R. Rasuna Said.
BAGUS PRASETIYO