TEMPO.CO, Jakarta - Teater Gadjah Mada memberikan klarifikasi tentang poster bernuansa lesbian berjudul Masih Adakah Cinta D(ar)i Kampus Biru yang saat ini telah tersebar luas ke publik.
Menurut Wakil dekan Universitas Gadjah Mada Najib Azca, poster tersebut bukanlah poster resmi pementasan Teater Gadjah Mada seperti yang beredar. Poster tersebut hanya merupakan draf poster usulan yang sudah ditolak panitia dan sebenarnya sudah diganti dengan poster yang baru.
“Pentasnya saja sudah tadi malam, posternya juga sudah berubah. Lalu muncul versi draf lama tiga hari lalu. Akhirnya teman-teman membuat klarifikasi kronologi kejadiannya. Dan meminta maaf karena draf itu sempat menjadi kontroversi publik,” kata Najib saat dihubungi pada Minggu, 13 Desember 2015.
Berikut adalah pernyataan resmi dari Teater Gadjah Mada UGM yang mengklarifikasi poster kontroversi tersebut.
“Sehubungan dengan beredarnya poster tidak resmi pementasan Masih Ada Cinta D(ar)i Kamus Biru yang kami selenggarakan pada Sabtu, 12 Desember 2015, di Selasar Barat Fisipol UGM di media sosial (Facebook dll), kami selaku panitia dari pihak Teater Gadjah Mada meminta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung maupun kontra dengan poster yang beredar tersebut,” kata Teater Gadjah Mada dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Tempo, Minggu, 13 Desember 2015
“Kami juga meminta maaf kepada panitia Dies Natalis Fisipol UGM ke-60 karena telah menyebarkan poster tersebut. Pihak panitia Dies Natalis Fisipol 60 sendiri sudah melarang kami untuk menyebarkan poster tersebut. Kami juga memohon maaf kepada civitas akademika UGM, baik pihak Rektorat UGM, Ashadi Siregar (penulis novel Cintaku di Kampus Biru), mahasiswa UGM, serta Alumni UGM.”
Teater Gadjah Mada juga mengatakan pementasan tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan isu lesbian seperti yang diberitakan selama ini.
“Kami juga melakukan klarifikasi bahwa pentas tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), seperti yang dikhawatirkan oleh panitia Dies natalis Fisipol UGM ke-60, karena poster tadi memuat gambar dua orang perempuan yang akan berciuman dengan latar belakang Balairung UGM. Jadi kami tidak berencana untuk mengubah isi novel dan film Cintaku di Kampus Biru. Sekali lagi kami tekankan, kami tidak berniat untuk membawa isu LGBT di dalam pertunjukan. Kami hanya menggunakan aktor perempuan untuk memerankan tokoh Anton yang dalam cerita tersebut merupakan laki-laki. Nama dan karakternya pun tetap Anton.”
“Berkaitan dengan keluarnya klarifikasi dan permohonan maaf ini, maka kami meminta kepada pihak yang sudah menyebarluaskan poster tersebut untuk menghapusnya di media sosial maupun grup broadcast terkait. Juga untuk menghentikan segala upaya penyebarluasan poster tersebut.”
DESTRIANITA K.