Selain itu, diduga kuat karena masyarakat terserang penyakit-penyakit akibat perubahan dari musim kemarau panjang ke musim penghujan, sehingga penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan lain-lain, membuat masyarakat khususnya anak-anak bayi dan balita, yang daya tahan tubuhnya kurang karena kekurangan gizi ditambah dengan kondisi daerah yang belum steril dari perubahan cuaca, lantas mudah terserang ISPA.
“Dua hal ini yang menjadi indikasi kuat yang dilakukan sementara ini. Hingga kini tim dari pemerintah daerah sedang bekerja, dan Polres Jayawijaya sendiri mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas, memberikan dukungan kepada pemerintah, tim medis untuk bisa bekerja lebih leluasa di mana hasilnya akan dilaporkan oleh pemerintah daerah,” kata Kapolres.
Wakil Bupati Nduga Frans R. Kristantus yang turut hadir di Distrik Mbua dari Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga, dengan menggunakan pesawat juga melakukan dialog dengan masyarakat setempat. Dari percakapan dengan tokoh gereja dan masyarakat, disampaikan pula bahwa hal yang sama terjadi di Mbua. Untuk itu, masyarakat meminta pemerintah daerah Nduga dapat segera mengatasi kejadian ini, sehingga tidak berlanjut di kemudian hari.
“Selama ini kan informasi yang beda-beda, jadi nanti kita akan cocokan dari berbagai sumber tentang jumlah korban jiwa ini, karena ada tim dari kesehatan distrik, kabupaten bahkan provinsi, gereja, kepala distrik sendiri. Kita akan sinkronkan dulu datanya, pemda juga berharap tenaga-tenaga yang ada di distrik ini juga proaktif untuk menyampaikan informasi, sehingga kita bisa menyampaikan data ke tingkat lebih atas baik gubernur maupun pusat,” kata Wakil Bupati Nduga.
Untuk kebutuhan masyarakat sendiri seperti bahan makanan dan obat-obatan, Wakil Bupati mengakui pemerintah daerah akan coba untuk tanggulangi itu semua, karena dengan peristiwa ini kemarau panjang membuat hasil kebun masyarakat tidak berhasil, bahkan ternak pun ikut mati dan akhirnya harus dikonsumsi masyarakat.
“Kita akan cocokan dulu data yang muncul dari pemerintah daerah, distrik, tim kesehatan, dan juga gereja untuk selanjutnya akan dikoordinasikan ke pemerintahan lebih tinggi lagi. Untuk kebutuhan masyarakat sendiri, pemda akan segera melakukan inventarisir barang serta melakukan koordinasi dengan provinsi untuk bantuan yang akan dikirimkan ke Distrik Mbua ini,” ujar Frans Kristantus.
Wakil Bupati pun menambahkan, pemerintah daerah menginginkan agar pemerintahan di tingkat distrik harus lebih proaktif melaporkan kejadian yang terjadi, agar kejadian ini tidak lagi terulang di kemudian hari.
TABLOIDJUBI.COM