TEMPO.CO, Tasikmalaya - Aan dan suaminya, Ujang Rustaman, rutin setiap hari pergi ke sebuah pancuran untuk mandi dan mengambil air bersih di lokasi yang mengalami longsor. Aan mengatakan longsor terjadi Rabu sore, 25 November 2015 sekitar pukul 15.00 WIB.
Ujang Rustaman menjadi korban tanah longsor di Kampung Tagog, Desa Karangmukti, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, 25 November 2015. Pancuran tempat mandi korban dihantam material tanah yang longsor dari tebing tak jauh dari pancuran.
"Suami saya lagi di pancuran," kata Aan dengan nada lirih saat ditemui di rumah duka, Kamis pagi, 26 November 2015.
Saat kejadian, Aan sedang berjalan menuju rumah. Kebetulan, dia telah selesai mandi. "Disuruh pulang duluan oleh suami, saya lalu jalan sendiri," katanya. Rumah korban dan lokasi pancuran tidak jauh, hanya sekitar 100 meter. Namun jalan yang dilalui merupakan jalan setapak yang menanjak.
Ketika dalam perjalanan, tiba-tiba Aan mendengar suara gemuruh yang disertai ambruknya tebing di atas pancuran. Di atas tebing terdapat bangunan rumah makan dan sebuah apotek. "Ada suara gemuruh, saya lihat longsor sudah menimbun pancuran (tempat suaminya mandi)," tutur Aan.
Seketika, Aan langsung berteriak histeris dan meminta tolong kepada tetangganya.
Keluarga berharap, korban ditemukan dalam kondisi selamat. Jika korban sudah tewas, Aan berharap jenazah korban dapat ditemukan. "Sing enggal kapendak (semoga cepat ditemukan)," ujar Aan yang tak kuasa menahan tangis.
CANDRA NUGRAHA