TEMPO.CO, Pangandaran - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melakukan kunjungan kerja ke Kampung/Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jumat, 6 November 2015. Susi dan rombongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebar 263 ribu bibit ikan di Sungai Ciseel, Ciganjeng.
Pantauan di lapangan, Menteri Susi Pudjiastuti tiba di lokasi penebaran bibit ikan pukul 10.30 WIB. Menteri Susi Pudjiastuti lalu menuju bibir sungai untuk menebar benih ikan.
"Saya menabur benih udang galah, ikan gurame, nila, betok supaya sungai kita punya ikan lagi," kata Menteri Susi Pudjiastuti kepada warga yang memenuhi bantaran sungai. Menteri Susi Pudjiastuti menebar tujuh jenis benih ikan, yakni nila, nilem, baung, betok, gurame, tambak, dan udang galah.
Sebelum menebar benih ikan, Menteri Susi Pudjiastuti meminta masyarakat berjanji untuk tidak menangkap ikan dengan cara diracun dan disetrum. Penangkapan ikan dengan cara tersebut dapat membuat ikan punah.
"Janji moal (mau janji)? Kalau tidak mau, saya bawa balik benih ikannya. Mau disebar di (Sungai) Cikidang, Pangandaran saja," kata Menteri Susi Pudjiastuti. Ditanya seperti itu, warga setempat menjawab "Janjiiiiii (tidak tangkap ikan dengan racun dan disetrum)," kata warga.
Jika ada yang menangkap ikan dengan racun dan setrum, Susi akan melaporkannya kepada polisi. "Kalau mancing tidak masalah, tapi diracun dan disetrum tidak boleh," tegas dia.
Kepada warga, Menteri Susi Pudjiastuti berjanji akan tiap tahun menebar ikan di Ciseel. Asalkan, keberadaan ikan dijaga dengan tidak diracun. "Mudah-mudahan ibu-ibu dan bapak-bapak Dirjen (Kementerian) punya iktikad membangun perikanan darat," kata Menteri Susi Pudjiastuti berharap.
Ketua RT setempat Salim mengatakan, sejak tahun 1990-an, ikan endemis Sungai Ciseel sulit ditemui alias langka. Ikan yang hampir punah, kata dia, jenis ikan nilem. "Udang masih ada," katanya.
Penyebab berkurangnya ikan, kata dia, akibat kekeringan. Tahun 1975 sampai tahun 90-an Sungai Ciseel tidak pernah kering. Baru memasuki tahun 90-an kekeringan mulai terjadi.
"Musim kemarau, kering, anak ikan mati dan dimakan burung. Dulu, belum pernah kering sehingga ikan selalu ada," kata Salim.
CANDRA NUGRAHA