Wakil Ketua DPR Minta Penjagaan Pejabat Tak Berlebihan
Jumat, 30 Desember 2005 09:24 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Solo: Wakil Ketua DPR Zaenal Ma'arif meminta aparat keamanan tidak mempertunjukkan kekuatan yang berlebihan dalam menjaga pejabat negara. Pengamanan berlebihan, kata dia, justru akan membuat masyarakat ketakutan. Menurut Zaenal, pernyataan terbuka dari Badan Intelijen Negara bahwa teroris merencanakan penculikan pejabat dan orang asing juga memicu keresahan masyarakat. Dia pun berharap lembaga intelijen itu tidak mengumbar pernyataan."Kalau pemimpinnya saja merasa tidak aman dan mendapatkan penjagaan yang ketat, rakyat kecil akan semakin merasa lebih tidak aman lagi," kata Zaenal di Solo, (29/12).Ia meminta informasi intelijen tidak disampaikan secara terbuka. Ia bahkan menilai, pola kerja intelijen pada masa lalu lebih baik karena bekerja secara rahasia. ?Lebih baik, hasil kerja intelijen langsung diserahkan ke Polri untuk ditindaklanjuti dengan peningkatan kewaspadaan," ia menegaskan.Di sisi lain, Zaenal juga melihat belum terlihatnya usaha aparat keamanan untuk melibatkan rakyat dalam menjaga keamanan. Penanganan terorisme, tuturnya, seolah-olah hanya menjadi urusan kepolisian sehingga cenderung tidak efektif. imron rosyid
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Irjen Marthinus Hukom Kepala BNN ke-13, Berikut Profil Kepala BNN dari Masa ke Masa
6 Desember 2023
Irjen Marthinus Hukom Kepala BNN ke-13, Berikut Profil Kepala BNN dari Masa ke Masa
Irjen Pol Marthinus Hukom menjadi Kepala BNN ke-13 menggantikan Petrus Golose. Berikut Kepala BNN sejak pertama dibentuk sejak 1999.
Khawatir Diculik, Sejumlah Pejabat Minta Pengamanan
29 Desember 2005
Khawatir Diculik, Sejumlah Pejabat Minta Pengamanan
Pejabat yang berpotensi diculik, kata Firman, adalah Menteri Politik Hukum dan Keamanan Laksamana (Purn.) Widodo A.S., aparat kepolisian, aparat kejaksaan, dan beberapa pejabat yang terkait kasus korupsi dan premanisme.
Kepala Polri: Untuk Bela Diri Cukup Pakai Gas Air Mata
29 Desember 2005
Kepala Polri: Untuk Bela Diri Cukup Pakai Gas Air Mata
Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto mengatakan masyarakat tidak perlu memiliki senjata api berpeluru tajam meski hanya untuk kepentingan membela diri.
Presiden-Wakil Presiden Terancam Pembunuhan
28 Desember 2005
Presiden-Wakil Presiden Terancam Pembunuhan
Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto mengaku telah mendapat laporan adanya ancaman pembunuhan terhadap Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Polisi Tutup Izin Kepemilikan Senjata Api
28 Desember 2005
Polisi Tutup Izin Kepemilikan Senjata Api
Kepala Polri Jenderal Sutanto mengatakan, penggunaan senjata api selain oleh aparat kini dilarang. Termasuk, perizinan kepemilikan senjata api.
Pelaku Bom Bunuh Diri di Bali Yakin Masuk Surga
11 November 2005
Pelaku Bom Bunuh Diri di Bali Yakin Masuk Surga
Polisi menemukan bukti-bukti baru keterkaitan kelompok Dr. Azahari dan Noor Din Mohammad Top dengan aksi bom bunuh diri di Bali, 1 Oktober lalu. Bentuknya, video rekaman pengakuan ketiga pelaku.
Tiga Perwira Polisi Pemilik Rekening Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan
20 Oktober 2005
Tiga Perwira Polisi Pemilik Rekening Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan
Sutanto belum bersedia menyebutkan identitas ke tiga perwira polisi yang diduga memiliki rekening tidak wajar. Kepala Dinas Penerangan Mabes Polri, kata dia, akan mengumumkannya dalam waktu dekat.
Kapolri Minta Izin Pendirian Tempat Ibadah Diselesaikan
13 September 2005
Kapolri Minta Izin Pendirian Tempat Ibadah Diselesaikan
Kepala Polri Jenderal Sutanto meminta masyarakat untuk terlebih dahulu menyelesaikan izin sebelum membangun rumah ibadah. Ini, kata dia, sebelum polisi turun tangan.
Kapolri : Ada Pihak Ketiga Provokasi Antar Umat
7 September 2005
Kapolri : Ada Pihak Ketiga Provokasi Antar Umat
Bekas Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia, Nathan Setiabudi menduga ada pihak ketiga yang ingin membuat tidak rukun antara umat beragama belakangan ini.
Yusuf Manggabarani Diharapkan Berani Bersihkan Polri
5 Agustus 2005
Yusuf Manggabarani Diharapkan Berani Bersihkan Polri
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri diserahterimakan dari Inspektur Jenderal Supriadi ke Yusuf Manggabarani. Diharapkan Kadiv Propam Yusuf Manggabarani bisa lebih tegas menindak anggota Polri yang nakal. terutama yang 'main mata' dengan konglomerat hitam, serta perbuatan lain yang mencoreng korps kepolisian.
