TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Informasi Haji Kementerian Agama Affan Rangkuti mengklaim penyelenggaraan haji tahun ini terbaik sepanjang sejarah, terlepas dari tragedi jatuhnya crane dan insiden Mina. “Ini bukan klaim tanpa dasar, persoalan tiga variabel besar haji yaitu pemondokan dan katering 33 persen, penerbangan 45 persen selesai pada tahun ini berbanding terbalik dengan biaya yang dapat ditekan. Persoalan 22 persen merupakan campuran dan secara prinsip rata-rata dapat dicapai,” ujar Affan dalam rilisnya pada Kamis, 22 Oktober 2015.
Menurut Affan, klaim itu didukung sejumlah fakta. Kuota tepat sasaran dan peruntukannya, percepatan pelunasan bermodel dua tahap, pemondokan Madinah semua di Markaziah bersistem sewa semi musim, pemondokan Mekah setara hotel berbintang tiga, dan makan gratis di Mekah. Selain itu peningkatan layanan Arafah-Muzdalifah-Mina, layanan bus salawat 24 jam, peningkatan layanan penerbangan bercorak gelombang dan tujuan searah serta konsistensi jadwal rata-rata delay 1,5 jam.
Baca Juga:
Dia mengklaim hasil survei kepuasan layanan haji akan mencapai angka indeks kepuasan 87-90 persen. Jika dibandingkan masa kolonial hingga pascareformasi, tahun ini, menurut Affan, dapat dikatakan terbaik sepanjang sejarah. Pada era sebelumnya tiga variabel besar tersebut tidak kunjung diselesaikan dan menjadi kritik berkelanjutan. “Tahun inilah momentum perbaikan itu tercapai ketika tiga persoalan itu dapat diselesaikan,” kata dia.
Namun demikian, Affan mengatakan Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Lukman Hakim Saifuddin dan Abdul Djamil sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh menilai perlu meningkatkan layanan. Ikrar budaya kerja integritas, profesional, inovatif, bertanggung jawab, dan keteladanan adalah instrumen untuk selalu berkarya, bekerja, dan berbuat yang terbaik bagi umat.
Kementerian Agama, ujar Affan, membuka diri menerima kritik membangun dalam mentransformasikan penyelenggaraan haji untuk melayani dengan langkah rutin melakukan evaluasi.
“Evaluasi merupakan bahan bagi percepatan panitia kerja untuk menyusun biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Semakin cepat terealisasi maka semakin cepat pula persiapan penyelenggaraan dilakukan pada seluruh aspek,” katanya.
DANANG FIRMANTO