TEMPO.CO, Sleman - Keluarga Fransiskus Susbihardiyan, penumpang helikopter yang hilang di atas Danau Toba, Sumatera Utara, Minggu, 11 Oktober 2015, masih berharap penumpang lain dan kru selamat.
Meski Frans sudah ditemukan dalam keadaan hidup, pamannya, Fabianus Nurharyanto, yang juga penumpang helikopter itu, belum ditemukan. "Kalau keponakan saya sudah bisa ditemukan, berarti penumpang lain bisa jadi di lokasi yang berdekatan. Kami berharap mereka ditemukan dengan selamat," kata Benekdiktus Nurbianto, adik Nurharyanto, Rabu, 14 Oktober 2015.
Rumah Frans di RT 4 RW 2, Dusun Tegal Bojan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, masih berdatangan. Istri dan dua anak Nurharyanto juga ada di rumah milik ibu Frans, Sri Handayani.
Keluarga besar berkumpul di rumah itu untuk mempermudah koordinasi. Sebab, rumah Nurharyanto ada di Surabaya.
Frans ditemukan selamat oleh tim penyelamat. Ia bisa bertahan selama dua hari di Danau Toba karena bisa mengambang di atas tumpukan tanaman enceng gondok. "Selain memperoleh kabar dari televisi, keluarga kami yang di Medan juga sudah memberi kabar," ucapnya.
Keluarga optimistis penumpang lain segera dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Untuk itu, keluarga menggelar doa, bukan hanya untuk keluarganya, tapi untuk penumpang yang belum ditemukan. “Kami memang senang Frans ditemukan selamat. Tapi kami berharap adik saya dan penumpang lain juga segera ditemukan dengan selamat," ujar Benny--panggilan Benekdiktus.
Ia menjelaskan, keluarganya, selain ibunda Frans, berkarier di dunia penerbangan. Kakak pertama ibunda Frans, Antonius Nur Susanto, menjadi tentara Angkatan Udara. Ia bertugas di Skadron Teknik 021 Halim Perdanakusuma. Benny sendiri, yang merupakan kakak kedua ibunda Frans, sebagai helicopter landing officer (HLO) PT Kumala Indonesia.
Adik pertama Benny, Fabianus Nurharianto, adalah Direktur Downhandling Penerbang PT Satria Perdana Angkasa di Surabaya. Sedangkan adik kedua Benny, Yustina Sri Sunaryanti, merupakan istri tentara Angkatan Udara yang bertugas di Halim Perdanakusuma, Peltu Supriyadi. "Kami selalu berdoa semoga semua selamat," tutur Peltu Supriyadi.
MUH SYAIFULLAH