Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat Budiman mengatakan, ada lima kabupaten/kota yang belum memiliki BPBD yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Cirebon, Subang, danPurwakarta. “Sudah bertahun-tahun meminta agar segera membentuk BPBD,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Oktober 2015.
Budiman mengatakan, penanganan bencana untuk daerah yang belum memiliki BPBD dilakukan oleh Satuan Pelaksana, lembaga ad-hoc yang dibentuk dadakan. “Kalau tidak ada BPBD akan menyulitkan kami membantu, termasuk BNPB juga akan kagok karena urusan pertanggungjawabn anggaran,” kata dia.
Menurut Budiman, BPBD bekerja tidak sebatas bertugas menangani bencana ketika sudah terjadi tapi juga menyiapkan mitigasinya. “Penataan ruang itu kadang menjadi sebab tejradinya bencana. Dalam perencanaan BPBD bisa dilibatkan untuk ikut mengkaji dari kemungkinan terjadi bencana,” kata dia.
Baca juga:
Mengharukan, Gadis Ini Peluk Ayahnya di Tengah Upacara
Aktris Asia yang Hadiri Peragaan Busana Chanel di PFW 2015
Budiman mengatakan, antisipasi bencana justru dilakukan sebelum bencana terjadi. BPBD misalnya, bisa mengkoordinasikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan perbaikan infrastruktur sebelum terjadi bencana. Di Kota Bandung misalnya, BPBD bisa membantu menyiapkan prioritas untuk membenahi infrastruktur untuk mengantisipasi banjir cileuncang. “Walaupun banjir cileuncang, siapa yang mau rumahnya kebanjiran?” kata dia.
Mengahadapi masuknya musim hujan ini, BPBD Jawa Barat sudah meminta semua daerah mengecek lokasi yang rawan bencana. Dia mencontohkan, BPBD di sejumlah daerah yang menyimpan potensi longsor diminta memeriksa titik-titik rawan longsor di tempat masing-masing. “Kalau kemarau panjang itu tanah pada belah, retak-retak. Itu harus segera diantisipasi. Kalau ada bukit-bukti yang dianggap rawan sudah retak-retak segera ditutup mumpung belum musim hujan,” kata Budiman.
Selanjutnya...