Menurut Budiman, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Jawa Barat baru memasuki musim hujan pada November-Desember. “Sekarang masih kemarauh, tapi satu dau sudah mulai muncul huijan,” kata dia. Laporan bencana yang diterima BPBD Jawa Barat saat ini masih didominasi bencana kekeringan.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung Muhammad Iid mengatakan, saat ini baru wilayah Jawa Barat di bagian tengah dan selatan yang masuk peralihan menuju musim hujan. “Peralihan ini perubahan dari musim kemarau ke musim hujan. Awal musim hujan sendiri karena kemarau ada fenomena El-Nino berakibat mundurnya awal musim hujan,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Oktober 2015.
Iid mengatakan, daerah yang mengalami masa peralihan musim ini diminta untuk mewaspadai perubahan pola cuaca yang ekstrim. Dia mencontohkan, hujan deras diikuti angin kencang yang dialami Kota Bandung kemarin, Rabu, 7 Oktober 2015.
Simak juga:
Tragedi Bocah Dibunuh dalam Kardus, Sang Ibu Jatuh Sakit
Alasan Google Beli Domain abcdefghijklmnopqrstuvwxyz.com
Catatan BMKG hujan di Kota Bandung dan sekitarnya pada Rabu, 7 Oktober 2015, tergolong ekstrim. Curah hujan maksimal 32,9 milimeter dalam setengah jam, di atas hujan kategori ekstrim yang batasnya 20 milimeter per jam. Lalu angin kencang tercatat 29 knott; angin normal berkisar 10 knott sementara angin ekstrim itu di atas 25 knott.
Iid mengatakan, selama peralihan musim tersebut berpotensi terjadinya pola cuaca ekstrim tersebut. “Pada umummya ada kejadian-kejadian y ang memungkinkan cuaca ekstrim, tapi tidak terus-menerus,” kata dia.
Menghadapi potensi hujan lebat dan angin kencang tersebut, Iid meminta pemeirntah daerah setempat memeriksa pepohonan di seputar faslitas publik khawatir ada yang sudah rapuh sehingga berpotensi roboh saat hujan. “Seperti di tempat parkir dan jalan. Namanya bencana, tidak bisa kita hindari tapi bisa diminimalisir dampak kerugiannya,” kata dia.
AHMAD FIKRI