TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa Millenium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir pada 2015 belum berhasil mencapai target.”Ketidaksetaraan dan kemiskinan menjadi masalah global hingga kini. Bahkan sejumlah tantangan baru muncul seperti kesenjangan energi, infrastruktur, pola konsumsi, keterbatasan produksi, dan perubahan iklim,” kata Jusuf Kalla, dalam pidato KTT Pengesahan Agenda Pembangunan Pasca-2015 di Markas Besar PBB, New York, seperti dalam siaran pers yang diterima Tempo, Ahad, 27 September 2015.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan upaya dan tanggung jawab dalam melaksanakan agenda pembangunan yang baru, capaian Indonesia dalam agenda pembangunan global, dan pentingnya memperkuat kemitraan dalam agenda pembangunan global. Selain itu, perencanaan pembangunan nasional telah disesuaikan dengan agenda pembangunan global. “Indonesia telah berhasil menurunkan presentase kemiskinan hingga setengahnya, sesuai target MDG,” kata dia.
Jusuf Kalla juga menambahkan bahwa kebijakan pengalihan subsidi bahan bakar sebagai upaya meningkatkan alokasi pembangunan sosial. “Kartu Indonesia sehat dan Kartu Indonesia pintar itu upaya pemerintah untuk mencapai target tersebut,” katanya.
Pelaksanaan agenda 2030 memerlukan kemitraan global yang kuat dan inklusif. Hal ini, kata dia, untuk membantu negara berkembang dan terbelakang dalam mencapai target pembangunannya. “Pelaksanaan agenda 2030 memerlukan dana, pengetahuan, alih teknologi, dan pembukaan akses pasar bagi negara-negara berkembang,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa semua negara perlu melaksanakan komintmen terhadap target pemberian bantuan dana pembangunan kepada negara berkembang.
KTT Pengesahan Agenda Pembangunan Pasca-2015 berlangsung 25—27 September 2015. Pertemuan ini diikuti 125 kepala negara dan pemerintahan.
ARKHELAUS WISNU