TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo meminta TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup mengoptimalkan pesawat untuk water bombing. Tujuannya, sebagai antisipasi dari bencana kabut asap akibat kebakaran hutan di tahun-tahun mendatang. "Presiden meminta supaya tahun depan disiapkan pesawat water bombing dari sekarang," kata Luhut, di Istana Negara, Jumat, 25 September 2015. "Supaya tidak seperti bencana asap tahun ini."
Luhut mengatakan penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan tahun ini memang lambat. Musababnya, ketika api kebakaran sudah mulai membesar, baru jajaran kementerian dan lembaga terkait sibuk. Padahal, kata dia, penanganan bisa dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya.
Dia juga mengatakan saat ini terdapat 25 pesawat untuk water bombing. Namun, semuanya itu tidak efisien. Karena setiap pesawat itu hanya memuat empat ton air. "Tahun depan kami tidak akan menambah, tapi mau membuat efektif, mungkin dari 25 pesawat ini, sebagian ada yang bisa menampung air hingga 15 ton," ujar dia.
Luhut juga mengatakan setelah kunjungan kerjanya ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dia saat ini segera memerintahkan TNI dan beberapa lembaga terkait untuk membuat kanal. Pemadaman di lahan gambut, kata dia, sangat sulit dilakukan tanpa adanya kanalisasi. Adapun progresnya, Luhut mengatakan Presiden meminta setiap saat.
REZA ADITYA