TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo siang ini menggelar rapat terbatas mengenai penanganan masalah narkoba dan terorisme. Dalam rapat ini, Jokowi juga turut mengundang Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Polisi Saut Usman Nasution.
"Ancaman narkoba dan kita juga sedang menghadapi ancaman terorisme. Dalam menghadapi tantangan-tantangan itu, BNN, Bakamla, dan BNPT sangat strategis dalam mewujudkan kepentingan nasional," kata Jokowi saat membuka rapat di kantor Presiden, Senin, 21 September 2015.
Artikel Menarik:
Jurus Mabuk Rizal Ramli: Membantu atawa Merepotkan Jokowi
Mahasiswa-Mahasiswi Ngeganja di Puncak Digrebek, Ada Kondom
Jokowi mengatakan, dalam mencegah dan menangani masalah terorisme, diperlukan langkah-langkah konkret oleh BNN, BNPT, dan Bakamla. "Jadi bisa menjalankan fungsi secara optimal," ujarnya. Presiden juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan bagi tiga lembaga tersebut untuk mengatasi tantangan yang ada. "Sehingga tantangan di tiga bidang itu bisa kita selesaikan."
Sejumlah menteri kabinet kerja juga hadir dalam rapat, yaitu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan; Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti; Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo; Menteri Sekretaris Negara Pratikno; Sekretaris Kabinet Pramono Anung; Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro; dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
ANANDA TERESIA
Artikel Menarik:
Wah, Gaji Jokowi Jadi Rp 200 Juta, Jebakan Batman Politikus Senayan?
Mahasiswa-Mahasiswi Ngeganja di Puncak Digrebek, Ada Kondom