TEMPO.CO , Jakarta:Staf khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyatakan kebakaran hutan yang menyebabkan bencana kabut asap menjadi perhatian utama Presiden Joko Widodo. Tidak hanya wilayah Sumatera, seperti Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, Kalimantan pun tetap jadi perhatian istana. Ari menyebut upaya memadamkan api telah menjadi prioritas utama yang harus segera diselesaikan. Oleh sebab itu, di mana pun Presiden Jokowi berada, perkembangan terakhir mengenai kebakaran hutan selalu diterima. "Perintahnya jelas, padamkan api," ucap Ari saat dihubungi, Sabtu, 19 September 2015.
Ari yang merupakan dosen jurusan Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada menyatakan belum mengetahui rencana kunjungan Presiden Jokowi ke wilayah Kalimantan. Sebelumnya, Presiden Jokowi mengunjungi lokasi kebakaran lahan gambut di Desa Pulo Keronggan, Kecamatan Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, 6 September lalu. Dalam kunjungannya Presiden meminta Kapolri untuk menindak tegas pelaku dan perusahaan yang membakar lahan dengan sengaja.
Sementara itu kabut asap di sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat semakin tebal. Jarak pandang di beberapa kawasan hanya mencapai 100 meter. Misalnya, di Kabupaten Limapuluh Kota. Jarak pandang di kabupaten yang bersebelahan dengan Provinsi Riau itu 100 meter. "Kabut asap semakin tebal. Ini yang terparah," ujar Kepala BPBD Limapuluh Kota Nasriyanto, Sabtu, 18 September 2015.
Nasriyanto mengatakan, seiring dengan makin tebalnya kabut asap maka kualitas udara juga semakin memburuk. "Kami telah berkoodinasi dengan Badan Lingkungan Hidup untuk menginformasikan kepada warga melalui radio, agar jangan keluar rumah. Jika keluar, harus menggunakan masker," ujarnya. Menurutnya, pemerintah kabupaten sudah memberikan sekitar 200 ribu masker kepada masyarakat
ADITYA BUDIMAN/ANDRI EL FARUQI