TEMPO.CO, Wonogiri – Perusahaan Umum Jasa Tirta I Wilayah Air Bengawan Solo akan menghentikan aliran irigasi dari Waduk Gajah Mungkur dan Dam Colo selama Oktober mendatang. Selain untuk pemeliharaan saluran irigasi, penutupan saluran itu dilakukan guna menghemat cadangan air di waduk yang berada di Wonogiri tersebut.
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air PJT I Winarno Susiladi mengatakan penutupan dilakukan di Dam Colo, yang berada tidak jauh dari hulu Bengawan Solo. "Penutupan akan dilakukan sebulan penuh," ucap Winarno, Jumat, 18 September 2015.
Menurut dia, penutupan dilakukan untuk memberikan kesempatan perbaikan dan pemeliharaan saluran irigasi. "Kami berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo," ujarnya. Sesuai dengan rencana, pemeliharaan itu akan berlangsung satu bulan.
Penutupan saluran irigasi itu, tutur dia, tidak akan merugikan para petani. Sebab, penutupan dilakukan saat masa panen pada musim tanam kedua. "Sawah tidak lagi membutuhkan air," katanya. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian di sejumlah kabupaten yang terkena dampak penutupan saluran irigasi itu.
Dia berujar, saluran irigasi dari Waduk Gajah Mungkur yang melalui Dam Colo dimanfaatkan petani di Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Sragen, dan Ngawi. "Mengairi 24 ribu hektare sawah," ucapnya.
Meski demikian, selama Oktober 2015, mereka masih tetap akan melimpaskan air waduk dengan debit yang terbatas agar air di Bengawan Solo tetap mengalir. "Kami limpaskan dengan debit 7 meter kubik tiap detik," tuturnya. Air akan dilimpaskan langsung dari pintu air Waduk Gajah Mungkur.
Air yang mengalir di Bengawan Solo itu dibutuhkan perusahaan daerah air minum di sejumlah kabupaten sebagai bahan baku penyediaan air bersih. "Ketersediaan air bersih menyangkut hajat hidup orang banyak," katanya. Hal itu membuat pihaknya masih memberikan kesempatan PDAM untuk memanfaatkan air hasil limpasan waduk tersebut. Selanjutnya, saluran irigasi akan kembali dibuka normal pada November mendatang.
AHMAD RAFIQ