Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tujuh Bulan Tak Terima Gaji, Guru Mogok Mengajar

image-gnews
Guru di Purbalingga Tolak Sekolah Lima Hari.foto ilustrasi:Sejumlah guru melakukan aksi teatrikal bertema "Sang Pembebas" dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa, 25 November 2014. Aksi tersebut menggambarkan perjuangan guru dalam mendidik siswanya. [TEMPO/STR/Budi Purwanto; BPW2014112502](Komunika Online)
Guru di Purbalingga Tolak Sekolah Lima Hari.foto ilustrasi:Sejumlah guru melakukan aksi teatrikal bertema "Sang Pembebas" dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa, 25 November 2014. Aksi tersebut menggambarkan perjuangan guru dalam mendidik siswanya. [TEMPO/STR/Budi Purwanto; BPW2014112502](Komunika Online)
Iklan

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Rabu siang, 16 September 2015, sejumlah murid Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah Al Maarif, di Cijerah, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya tampak berada di luar kelas. Ada yang asyik bermain, ada pula yang jajan makanan ringan. Padahal waktu itu masih jam belajar, belum saatnya istirahat.

Tak ada seorang pun guru yang mengajar di kelas. Saat dilihat ke ruang guru, tidak satu pun guru berada di ruangan tersebut.

Usut punya usut, guru di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah Al Maarif, mogok mengajar. Mereka terpaksa melakukan aksi ini karena honor selama 7 bulan belum dibayar. Selain itu, dana sertifikasi yang seharusnya diterima para honorer ini tak jelas juntrungannya. "Belum dapat honor 7 bulan," kata salah seorang guru honorer, Ecep Zakaria saat ditemui di ruang tata usaha MTs Al Maarif, Rabu. Dia menambahkan, dana sertifikasi selama 4 bulan pada tahun 2014 juga belum diterima nya.

Disinggung kenapa belum menerima honor dan dana sertifikasi, Ecep mengatakan, karena pihak Kementerian Agama belum membayarnya. "Katanya lagi diproses (Kemenag), tapi sampai sekarang belum menerima," katanya.

Setiap bulan, Ecep menerima honor sebesar Rp 500 ribu. Dia mengaku tidak punya usaha sampingan lain. "Saya sudah menjadi guru honorer sejak 1992," katanya.

Meskipun telah puluhan tahun mengabdi, Ecep tak kunjung diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS). Meski tidak jadi PNS dan memiliki penghasilan layak, dia mengaku iklas mendidik murid-muridnya. "Karena ini panggilan hati. Berangkat dari hati nurani," jelas dia.

Dengan menggelar mogok mengajar, Ecep mengatakan, bukan tidak tanggung jawab kepada anak didiknya. Dia mengaku dilema. Di satu sisi butuh keperluan untuk hidup sehari-hari, di sisi lain mereka harus mengajar siswa. "Ya mau bagaimana lagi, kami juga dilema, kasihan sama anak-anak," katanya.

Dia berharap, pemerintah dalam hal ini Kemenag memperhatikan kesejahteraan para guru honorer madrasah. "Inginnya lembaga terkait perhatikan kami, honorer," harapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala MTs Al Maarif, Atip Mulyadi mengaku baru mengetahui aksi mogok mengajar pada Rabu pagi. Menurut dia, aksi ini merupakan akumulasi kekecewaan sebagian horerer karena hak-hak mereka belum dibayar oleh pemerintah. "Seperti sertifikasi," katanya.

Disinggung berapa lama honorer belum mendapat dana sertifikasi, Atip tidak mengetahuinya. Di MTs Al Maarif ada 30 guru. Jumlah guru yang berstartus PNS hanya 3 orang, sisanya 27 guru merupakan guru honorer. "Jelas sangat bergantung pada guru honorer," ujarnya.

Soal mogok mengajar guru honorer, Atip nampaknya kurang sependapat. Dia berharap, guru honorer tetap mengajar sembari pemerintah membayar hak-hak mereka.

"Murid punya hak untuk dapat pengajaran. Kami mohon maaf kepada anak-anak, oran tua dan tentu ini bukan keinginan kami," jelas dia.

Salah seorang siswa kelas 8 MTs Al Maarif, Adi mengaku tidak tahu kenapa guru mogok mengajar. Dia dan temannya yang lain berinisiatif tetap belajar dengan mengisi tugas-tugas di buku pelajaran. "Tadi ngisi tugas saja," katanya.

Siswa lainnya, Ai Latifah mengaku tahu gurunya mogok karena mereka belum mendapatkan honor. "Katanya guru tidak dibayar honornya," ujarnya.

CANDRA NUGRAHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

3 hari lalu

Serikat Pekerja Indofarma menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu, 31 Januari 2024. Mereka menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyelamatkan Indofarma Group yang merugi sekaligus memberikan hak-hak para karyawan. TEMPO/Riri Rahayu.
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.


Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bawaslu, Begini Kasus Dugaan Bagi-bagi Uang di Tasikmalaya Itu

30 Januari 2024

Politikus Golkar Ridwan Kamil dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara, pada Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bawaslu, Begini Kasus Dugaan Bagi-bagi Uang di Tasikmalaya Itu

Bawaslu Jawa Barat mengungkapkan bahwa ada fakta Ketua TKD Prabowo-Gibran wilayah Jawa Barat Ridwan Kamil, melakukan bagi-bagi uang (saweran).


Bekas TPS Jadi Lapangan Bola Indah di Tasikmalaya, Pemandangan Gunung Galunggung

29 Mei 2022

Lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Antaranews
Bekas TPS Jadi Lapangan Bola Indah di Tasikmalaya, Pemandangan Gunung Galunggung

Lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, ini dulunya adalah tempat pembuangan sampah atau TPS.


Presenter Berita Zambia Curhat Gaji Belum Dibayar di Tengah Siaran

26 Juni 2021

Presenter dan jurnalis dari stasiun televisi Zambia KBN TV, Kalimina Kabinda,  menjadi sorotan gara-gara curhatannya soal gaji di tengah siaran bulletin malam (Sumber: CNN)
Presenter Berita Zambia Curhat Gaji Belum Dibayar di Tengah Siaran

Presenter dan jurnalis dari stasiun televisi Zambia KBN TV, Kalimina Kabinda, menjadi sorotan gara-gara curhatannya soal gaji.


KA Galunggung Permudah Akses Wisata ke Kabupaten Tasikmalaya

26 Desember 2018

Ilustrasi Rangkaian Kereta Api
KA Galunggung Permudah Akses Wisata ke Kabupaten Tasikmalaya

PT KAI meluncurkan Kereta Api Galunggung relasi Kiaracondong-Tasikmalaya, di Bandung, Jawa Barat, Rabu


4 Mahasiswa Pecinta Alam Jatuh di Goa Batu Badak, Tasikmalaya

18 November 2018

Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain
4 Mahasiswa Pecinta Alam Jatuh di Goa Batu Badak, Tasikmalaya

Sebanyak empat mahasiswa pencinta alam (Mapala) Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) terjatuh ke dasar Goa Batu Badak, kabupaten Tasikmalaya.


Pilgub Jabar, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum Ajukan Cuti

19 Januari 2018

Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, Waketum PPP Arwani Thomafi, dan Sekjen PPP Arsul Sani bergandeng tangan bersama sebelum memberikan keterangan pers mengenai pengumuman calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di kantor DPP PPP, Tebet, Jakarta, 24 Oktober 2017. ANTARA FOTO
Pilgub Jabar, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum Ajukan Cuti

Pengajuan cuti ke Kemendagri itu dimaksudkan agar kementerian bisa mencari pengganti Uu Ruzhanul Ulum selama cuti sebagai Bupati Tasikmalaya.


Gempa Selatan Pulau Jawa, Dua Orang Meninggal Tertimpa Reruntuhan

16 Desember 2017

Ilustrasi Zona Gempa (Ilustrasi: Unay/Sunardi)
Gempa Selatan Pulau Jawa, Dua Orang Meninggal Tertimpa Reruntuhan

Di wilayah Jawa Barat, daerah yang terdampak guncangan gempa paling kuat terdapat di Kabupaten Tasimalaya, Pangandaran, dan Ciamis.


Berikut Data Gempa yang Terjadi Setelah Gempa Tasikmalaya

16 Desember 2017

Ilustrasi gempa bumi. ANTARA FOTO
Berikut Data Gempa yang Terjadi Setelah Gempa Tasikmalaya

Sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi ini, terjadi sekitar 6 kali Gempa bumi di beberapa titik di wilayah Indonesia, termasuk Tasikmalaya..


BMKG: Pusat Gempa Bumi Sukabumi Berbeda dari Tasikmalaya

16 Desember 2017

Ilustrasi Zona Gempa (Ilustrasi: Unay/Sunardi)
BMKG: Pusat Gempa Bumi Sukabumi Berbeda dari Tasikmalaya

Gempa Sukabumi terjadi pukul 23.04.39 berkekuatan 4,5 SR dan gempa Tasikmalaya pada 23.47.58 WIB dengan kekuatan 6,9 SR.