TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah rektor perguruan tinggi untuk makan siang di Istana Negara. Anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, menyebut undangan makan siang itu sebagai cara Jokowi melakukan interaksi terkait dengan keadaan ekonomi dan politik di Indonesia.
"Sebenarnya ini pertemuan rutin, bertemu dengan berbagai kelompok," katanya di Istana Negara, Kamis, 10 September 2015. "Presiden ingin mendengar perspektif berbagai kelompok terhadap persoalan kebangsaan saat ini."
Ada 23 rektor yang datang memenuhi undangan Presiden. Di antaranya Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis; Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Dede Rosyada; Rektor Universitas Gadjah Mada Dwikorita Karnawati; dan Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggoro Achmad.
Ari mengatakan fokus yang ingin ditanyakan Presiden kepada sejumlah rektor itu adalah pengembangan dunia pendidikan. "Rektor-rektor kan memiliki dimensi pendidikan tinggi, research, dan juga hal lainnya yang menjadi consern para rektor" katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengundang makan siang sopir angkutan umum, ojek pangkalan, dan Go-Jek.
REZA ADITYA