TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon bertemu dengan kandidat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di New York pada Sabtu, 3 September 2015. Menurut Fadli, Trump jauh dari kesan arogan yang selama ini diberitakan media.
"Orangnya sangat hangat, tidak arogan sama sekali," ucap Fadli melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Jumat, 4 September 2015.
Dalam pertemuan yang berlangsung 30 menit, ujar Fadli, Trump lebih banyak bercerita tentang keinginannya berinvestasi di Indonesia. "Kami disiapkan makan siang dan ngobrol dengan santai," ujar politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu. "Pandangannya menarik, to the point, enggak ada basa-basi."
Namun Fadli menegaskan, pertemuan itu sama sekali bukan bentuk dukungan Indonesia terhadap Trump dalam pencalonannya sebagai Presiden AS. "Ya kan kita kenal. Semua orang yang mau investasi di Indonesia tentu teman bagi kita."
Fadli dan Ketua DPR Setya Novanto awalnya berada di New York untuk menghadiri The 4th World Conference of Speakers of Parliaments yang diselenggarakan Inter-Parliamentary Union (IPU) sejak 31 Agustus hingga 2 September 2015. Konferensi usai, Fadli dan rombongan bertemu dengan Donald Trump dalam rangka networking.
Selain Fadli dan Setya, rombongan terdiri atas Kepala Badan Kerja Sama Antarparlemen Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tantowi Yahya, Ketua Komisi Hukum Azis Syamsudin, dan anggota BKSAP bernama Yuliari Batubara, serta Utusan Khusus Presiden Bidang Kemaritiman, Eddy Pratomo.
Walaupun jadwal konferensi IPU telah usai, Setya Novanto dan rombongan merencanakan kunjungan muhibah atau kunjungan persahabatan ke Washington, DC, untuk bertemu dengan pejabat parlemen Amerika Serikat hingga 12 September mendatang.
INDRI MAULIDAR