Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Go-Jek dan Ojek Pangkalan Mesra di Jembatan Opat

image-gnews
Para Srikandi Go-Jek bersama rekan-rekannya menunggu panggilan order penumpang di Bandung,  15 Agustus 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Para Srikandi Go-Jek bersama rekan-rekannya menunggu panggilan order penumpang di Bandung, 15 Agustus 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Konflik antara ojek pangkalan dean moda transportasi berbasis aplikasi, Go-Jek, terus terjadi. Bahkan, perselisihan terkadang menimbulkan penganiayaan fisik seperti yang pernah terjadi di Jakarta, Bekasi, dan Depok.

Tapi ternyata tidak semua tukang ojek pangkalan menolak kehadiran Go-Jek. Contohnya di pangkalan ojek Jembatan Opat yang berlokasi di Kelurahan Kebon Gedang, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dari pantauan Tempo, di bawah atap pangkalan ojek yang berada tidak jauh dari Stasiun Kiaracondong ini terpampang spanduk berlambang Go-Jek. Spanduk ini dipasang berdampingan dengan spanduk bertuliskan 'Pangkalan Ojeg (Zamov) Jalur Bebas'.

Ternyata, puluhan tukang ojek yang kerap mangkal di tempat ini bukan hanya menerima keberadaan Go-Jek. Mereka bahkan duduk dan nongkrong di bawah satu atap yang sama.

"Ah, bebas saja di sini mah. Tidak ada masalah," kata Setia Hermawan, 41 tahun, pengemudi ojek yang setiap hari mangkal di pangkalan ojek Jembatan Opat, saat ditemui Tempo, Rabu, 2 September 2015.

Setia menuturkan, para sopir Go-Jek yang sering nongkrong di pangkalan ojek Jembatan Opat ini dulunya adalah rekan seprofesi. Itulah sebabnya para sopir ojek di Jembatan Opat tidak mempermasalahkan Go-Jek masuk ke wilayah mereka.

"Kalau siang biasanya kan mereka (Go-Jek) banyak narik di luar. Pangkalan jadinya kosong. Nah, kita (ojek pangkalan) yang ngisi," tuturnya.

Setia sebenarnya ingin mengikuti jejak rekan-rekannya bergabung dengan Go-Jek. Dia tergiur dengan jumlah penghasilan yang cukup besar per bulan untuk ukuran pengemudi ojek. Namun apa daya, keterbatasan fisik yang tidak memungkinkan dirinya untuk berkendara terlalu jauh membuatnya mengurungkan niat bergabung dengan Go-Jek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kondisi saya memang kelihatannya seperti sehat, tapi sebenarnya lemah. Go-Jek kan bisa menempuh jarak jauh dan harus siap tempur. Tapi alhamdulillah walaupun tidak ikut Go-Jek sehari saya bisa dapat Rp 100 ribu," ujarnya tanpa menyebutkan penyakit yang dideritanya.

Pengemudi ojek lainnya, Kurnia, mengatakan, pengemudi ojek di pangkalan Jembatan Opat tidak boleh ada yang melarang Go-Jek masuk. Menurut pria yang sudah berusia 60 tahun ini, pengguna jasa Go-Jek berbeda dengan konsumen ojek pangkalan.

"Rezeki itu sudah ada yang ngatur, jadi tidak ada masalah," tuturnya.

Laki-laki berbadan tegap ini ternyata sudah bergabung dengan Go-Jek. Lucunya, di sela-sela wawancara, Kurnia sempat pamit untuk mengantarkan penumpang tanpa booking melalui aplikasi. Atau dengan kata lain, Kurnia saat itu menjadi ojek pangkalan.

"Kalau di Antapani mah dilarang masuk kang," ujarnya, sambil berlalu memacu sepeda motornya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

5 jam lalu

Sheila on 7 saat tampil di Swara Prambanan di kawasan Candi Prambanan, 31 Desember 2023. Foto: Istimewa.
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

10 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

19 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

45 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

53 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

53 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

56 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Kapolsek Kemayoran Komisaris Arnold Julius Simanjuntak saat ungkap kasus keributan antara supir bajaj dan juru parkir di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Polisi berhasil menangkap ketiga tersangka yang mengeroyok dua juru parkir, Selasa, 20 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.