TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi rumah keluarga Fricilia Dina, 15 tahun, di Jalan Riung Purna VIII Nomor 33, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Rabu pagi, 2 September 2015.
Fricilia adalah siswi kelas 9 SMPN 51 Bandung yang dibunuh temannya SF, 13 tahun, Senin sore, 31 Agustus 2015 sore di pematang sawah, Jalan Inpeksi Cidurian, Riung Bandung.
Pria yang akrab disapa Emil ini merasa prihatin melihat kondisi keluarga Fricilia yang ternyata berasal dari keluarga tidak mampu. Ayah korban, Matheus Teguh Diyantoro, tidak memiliki penghasilan tetap.
Ridwan Kamil berjanji akan memberikan santunan, tapi bukan dalam bentuk uang tunai.
"Ada bantuan. Karena orang tuanya tidak bekerja maka kami akan mencarikan pekerjaan yang layak," kata Ridwan Kamil seusai kunjungan, Rabu, Agustus 2015.
Ridwan Kamil meminta pihak kepolisian untuk terus menyelidiki kasus ini. Dia khawatir kasus penganiayaan berujung pembunuhan yang dilakukan siswa usia sekolah ini merupakan fenomena gunung es yang harus segera diungkap. Terlebih, ada unsur asmara yang terjadi antara dua anak di bawah umur ini.
"Intinya Pemkot Bandung prihatin. Kami akan meneliti apakah ini adalah gejala umum karena diduga ada hubungan asmara. Kalau gejala ini umum, tentunya sangat memprihatinkan," ujar Ridwan Kamil.
Agar kejadian serupa tidak kembali terulang, Ridwan Kamil mengimbau kepada seluruh orang tua di Kota Bandung agar lebih memperhatikan kondisi psikologis anak dengan cara lebih banyak meluangkan waktu berkumpul bersama keluarga.
"Benteng terkuat adalah keluarga. Karena itu biasakan sensitif dan observasi. Jangan-jangan di balik kemurungan anak kita ternyata ada problem yang harus kita pahami," kata dia.
Kepada Ridwan Kamil, ayah korban, Matheus Teguh Diyantoro, mengungkapkan kesedihannya. Dia mengaku telah ikhlas melepas jenazah anaknya untuk dimakamkan di Pemakaman Kristen Pandu di Jalan Pandu, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
"Pak Wali, ini anak kami yang menjadi korban. Biarlah anak saya menjadi pembelajaran bagi semua orang tua. Saya sudah ikhlas," ucap Matheus.
Namun demikian, Matheus berharap kasus yang menimpa anaknya dapat diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku.
PUTRA PRIMA PERDANA