TEMPO.CO, Lumajang - Sosok Tuhan asal Dusun Gentengan Desa Condro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bekerja sebagai pencetak batu bata. "Pekerjaan saya sehari-hari mencetak bata," kata Tuhan ditemui Tempo di rumahnya, Minggu siang ini, 30 Agustus 2015.
Tuhan menjadi juragan batu bata sekaligus kuli pada usaha yang sudah digeluti sejak masih menjadi bujangan puluhan tahun lalu. Tuhan kini berusia 49 tahun. Dia menekuni usaha batu bata dibantu Ayem, istrinya serta seorang pekerjanya. Setiap hari Tuhan mencetak 1.200 batu bata. Dalam dua bulan kurang lebih 60 ribu batu bata dibakarnya. "Saya juga di lokal Lumajang saja," ujarnya. (Baca:Terkuak, Rahasia di Balik Nama Tuhan yang Belum Anda Tahu)
Tuhan menjual batu bata seharga Rp 300 ribu per seribu batu bata. "Itu belum diangkut," katanya. Sebelum memiliki industri bata, Tuhan juga pernah menjadi kuli bata. Pernah pula Tuhan bekerja di sebuah Koperasi Simpan Pinjam di Kota Pasuruan dan Lumajang. "Saya dipindah-pindah tugas terus. Saya kemudian minta berhenti bekerja," ujar Tuhan.
Seperti diberitakan sebelumnya, sosok Tuhan di Lumajang ini lahir di Dusun Gentengan RT 06 RW 07 Desa Condro, Kecamatan Pasirian. Sosok lelaki bernama Tuhan ini sesuai dengan Kartu Tanpa Penduduk dan Surat Ijin Mengemudi miliknya. Dalam KTP maupun SIM, tercetak atas nama Tuhan. Dalam KTP-nya, Tuhan lahir pada 1 April 1966. "Ibu saya yang mengasih nama itu," kata Tuhan.
Tuhan mengatakan ibunya yang memberi nama itu. "Ibu saya bernama Manerah dan bapak bernama Bunardi," kata Tuhan kepada TEMPO. Tidak hanya di dalam SIM atau KTP saja, dalam Kartu Keluarga-nya, tercatat juga nama Tuhan. "Saya tidak tahu mengapa ibu memberi nama Tuhan kepada saya," kata Tuhan. (Baca juga: MUI Jatim Minta Nama Tuhan Harus Diganti atau Ditambah)
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca juga:
Neelam Gill , Inikah Pacar Baru Zayn Malik?
Kenapa Mourinho Keok Hadapi Deretan Pelatih Berinisial P?