TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menggagalkan pengiriman 2.952 butir peluru berbagai ukuran ke Papua. Ribuan amunisi tanpa dokumen resmi yang dikirim melalui kargo itu dikembalikan ke Unit Sendak Kepolisian Daerah Metro Jaya.
"Proses pengiriman melanggar prosedur," kata Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar C.H. Patoppoi saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 Agustus 2015
Menurut Patoppoi, paket amunisi itu dikirim menggunakan pesawat GA656 pukul 23.30, Senin, 24 Agustus 2015. "Tapi, karena pengirimannya melalui kargo, ada prosedurnya," ucapnya.
Paket amunisi yang terdiri atas 575 butir kaliber 38 SP, 1.000 butir kaliber 7,62 x 51 mm, 500 butir kaliber 9 x 19 mm, dan 877 butir kaliber 5,56 x 45 mm itu diduga tidak memiliki dokumen amunisi dari kesatuan.
"Karena kurang dokumen, paket kami kembalikan ke Unit Sendak Polda Metro Jaya. Barang akan kembali dikirim jika persyaratannya telah terpenuhi," ucap Patoppoi.
Berdasarkan informasi, pengiriman amunisi ini terendus ketika seseorang mengurus pengirimannya di kargo Bandara Soekarno-Hatta. Pengiriman ini atas perintah seorang petugas. Amunisi tersebut rencananya akan diterima anggota Polda Papua Barat pukul 13.00 WIT.
JONIANSYAH