Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daerah Lain Beli Sapi Besar-besaran, Pedagang Yogya Protes

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Peternakan sapi. TEMPO/Dinul Mubarok
Peternakan sapi. TEMPO/Dinul Mubarok
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Asosiasi Pedagang Sapi Segoroyoso Yogyakarta mendesak pemerintah bisa mengontrol pembelian sapi asal luar DIY yang diduga kuat turut memicu kelangkaan stok yang berimbas pada mahalnya harga daging sepekan terakhir.

“Pembelian besar-besaran dari luar daerah ini karena stok luar daerah kosong, lalu mereka kulak ke Yogya. Tapi ini jadi memberatkan pedagang lokal,” ujar pedagang daging sapi yang juga juru bicara Paguyuban Segoroyoso Yogyakarta, Edi Santoso, kepada Tempo, Rabu, 12 Agustus 2015.

Sejak dua pekan terakhir, menurut Edi, sejumlah pedagang besar asal Tasikmalaya, Bandung, Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah, lebih gencar kulakan ke sejumlah pasar hewan di Yogyakarta, yang tersebar di kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Sleman. Para pedagang ini merupakan pemain besar dan berani membeli sapi hidup lebih tinggi dibanding harga pasaran.

“Yang jadi masalah, mereka berani membayar lebih mahal sampai Rp 7.000 per kilogram, sehingga satu ekor bisa selisih Rp 1 juta sendiri. Ini  membuat pedagang lokal yang bermodal kecil kalah dan tak kebagian stok,” ujarnya.

Dia menambahkan, sehari bisa 4 sampai 5 truk sapi dari Yogya diangkut ke daerah Jawa Barat dan Jakarta.

Edi menuturkan dari data asosiasi, tiap hari kebutuhan sapi untuk dua wilayah yang ditangani pedagang yang terhimpun di Segoroyoso adalah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul berkisar 30-35 ekor sapi.

“Sekarang tiap hari tak sampai 30 sapi yang dipotong, sehingga daging sulit dan lebih mahal,” ujarnya.

Paguyuban Segoroyoso pun kemarin menggelar pertemuan untuk menyikapi bersama fluktuatif harga daging saat ini. Edi menuturkan dari pertemuan itu, pedagang sepakat, mulai Kamis hari ini, 13 Agustus 2015, harga daging akan dinaikkan sekitar Rp 6.000 per kilogram. Dengan kenaikan itu harga daging bakal menjadi sekitar Rp 105-110 ribu per kilogram,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Harga itu berlaku sampai stok kembali stabil,” ujarnya. Pedagang pun mulai hari ini  akan mensosialisasikan keputusan bersama itu dengan menempel selebaran pengumuman di pasar-pasar tradisional.

Kepala Seksi Pengawasan Mutu dan Kualitas Hewan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, Endang Finiarti, menuturkan penjualan sapi ke luar DIY memang sudah ada kuotanya tersendiri dan langsung di bawah pengawasan Pemerintah DIY.

“Pemerintah kota dalam hal ini lebih mengontrol kualitas daging-daging yang dijual itu, layak tidak untuk dikonsumsi. Jika soal persaingan harga dan jatah kuota ada diranah tim pengendali inflasi DIY,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

VIDEO TERKAIT:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

4 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

8 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

44 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

49 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

52 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.