TEMPO.CO, Makassar - Dua kelompok mahasiswa Universitas Muslim Indonesia terlibat bentrok di dalam kampusnya, Jalan Urip Sumihardjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin, 15 Juni, sekitar pukul 12.00 Wita. Dalam kejadian itu, Abdul Bazit, 22 tahun, mahasiswa jurusan Teknik Elektro, terkena anak panah pada paha kirinya. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Panakkukang Ajun Komisaris Inggaba Bali mengatakan pihaknya masih menelisik ihwal pelaku dan penyebab bentrok di UMI. "Sementara dalam penyelidikan. Kami akan kejar pelakunya itu," kata Inggaba, saat ditemui di Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar, Senin, 15 Juni.
Inggaba mengatakan pihaknya terus mengumpulkan keterangan dari kedua kelompok mahasiswa yang terlibat tawuran. Hal itu dilakukan guna memastikan penyebab bentrok. Informasi awal, bentrokan melibatkan dua kelompok mahasiwa pencinta alam, yakni Tekpala (mahasiswa jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro) dengan Cakrabuana (mahasiswa jurusan Sipil).
Insiden itu bermula dari permasalahan sepele, yakni saat seorang mahasiswa jurusan Teknik Mesin, Agung, 19 tahun, dipukul oleh mahasiswa yang diduga dari jurusan Teknik Sipil. Peristiwa itu terjadi di kantin Jurusan Teknik Sipil. Korban yang mengalami luka lebam pada bagian mata melaporkan peristiwa itu ke Markas Polsek Panakkukang.
Tak disangka, kelompok mahasiswa yang diduga dari Tekpala melakukan penyerangan ke kelompok mahasiswa Cakrabuana. Bentrokan pun tidak terhindarkan. Kaum intelektual itu saling serang dengan menggunakan parang, batu dan busur, beserta anak panah. "Iya memang sempat tawuran, tapi tidak lama. Saya kurang tahu apa penyebabnya," kata satpam Kampus UMI, Kasim.
Kasim menjelaskan salah satu kelompok mahasiwa yang tersudut, yakni Cakrabuana, mundur dan lari ke arah Kantor Gubernur Sulawesi Selatan yang berada tak jauh dari kampus UMI. Adapun kelompok mahasiswa Tekpala membubarkan diri setelah aparat keamanan dari Polrestabes Makassar dan Polsek Panakkukang mendatangi lokasi kejadian.
Dari pantauan Tempo, aktivitas perkuliahan di Kampus UMI tidak terganggu dengan bentrok itu. Toh insiden itu berlangsung singkat. Sejumlah mahasiswa hanya tampak terlihat di Rumah Sakit Ibnu Sina untuk menjenguk rekannya yang menjadi korban tawuran. Namun tidak satu pun dari mereka yang mau berkomentar ihwal bentrok itu.
TRI YARI KURNIAWAN