TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, menetapkan AF, 25 tahun, sebagai tersangka kasus pemerasan di obyek wisata Gunung Ijen. AF adalah pemilik jeep trooper bernomor polisi L 1161 CH, yang biasa ia pergunakan untuk mengantar wisatawan.
Kepala Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Bastoni Purnama menjelaskan AF dijadikan tersangka sesuai bukti kartu identitas pelaku dan rekaman video dari si pelapor, yakni Ari Restu Kurniawan, seorang pemandu wisata.
Menurut Bastomi, AF dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan. Namun AF belum ditahan karena pemeriksaan terhadap saksi-saksi belum selesai. “Tersangka dikenai wajib lapor,” katanya, Jumat, 12 Juni 2015.
Ari Restu melaporkan AF ke kepolisian pada 8 Juni 2015. Ari dipaksa menurunkan para wisatawan yang diangkutnya menggunakan mobil wisata. Pemandu wisata diwajibkan memindahkan wisatawan yang akan ke lokasi obyek wisata Ijen menggunakan
jeep trooper dengan tarif sewa Rp 400 ribu.
Ari mengatakan dia tidak keberatan bila harus menyewa jeep trooper untuk membawa wisatawan menuju lokasi wisata Gunung Ijen. Namun ketentuan tentang tarif sewa harus dibicarakan bersama dengan pemandu wisata lain dan dilegalisasi oleh pemerintah daerah setempat. “Kalau belum ada aturannya, lalu kami dipaksa menyewa jeep trooper, itu ilegal,” ujarnya.
Bastoni menjelaskan pihaknya mendorong pemerintah Banyuwangi mencari solusi bagi pemilik jeep trooper agar tetap bisa mendapat penghasilan. Dengan cara itu, kasus-kasus pemerasan tidak terulang. “Bila penyewaan jeep trooper dilegalkan pemerintah Banyuwangi, maka tidak akan ada lagi pemerasan,” ucapnya.
Di sekitar obyek wisata Gunung Ijen, menurut Bastoni, terdapat 10-15 warga yang memiliki jeep trooper. Selama ini mereka sering melayani wisatawan karena jalan menuju wisata Gunung Ijen hanya bisa ditempuh dengan kendaraan jenis jeep trooper.
Namun sejak pemerintah Banyuwangi memperbaiki jalan menuju puncak Gunung Ijen pada 2012 lalu, para pemilik jeep trooper kehilangan pekerjaan. “Mereka akhirnya memeras wisatawan, terutama pada malam hari,” tutur Bastoni.
IKA NINGTYAS