TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan terkejut waktu ditanyai tanggapan soal koleganya di DKI dulu ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Marciano Norman. “Baguslah,” kata Ahmad Heryawan yang akrab dipanggil Aher di Bandung, Rabu, 10 Juni 2015.
Aher mengaku senang karena Sutiyoso yang akrab dengan panggilan Bang Yos itu terhitung sohibnya. “Temen deket, sohib. Wajarlah, kalau ada teman kita yang mendapat amanah untuk menjadi pejabat negara mengelola negeri ini dengan baik, apalagi bidangnya keamanan, bidang intelijen,” kata dia.
Menurut Aher, posisi Kepala BIN strategis untuk menentukan langkah pimpinan negara. Dia optimis Bang Yos bisa mengemban jabatan itu. “Kalau pengetahuannya tentang intelijen, pengalamannya jadi tentara, dia tentara tulen,” kata dia.
Aher mengatakan, faktor usia terhitung relatif. “Katakanlah kalau usianya sudah di atas 60 tahun, tapi kalau masih gesit, memahami tugas dengan baik, gak masalah. Kan dia kerja tidak sendirian, timnya sangat banyak, jejaringnya sangat luas,” kata dia.
Dia mengenal Bang Yos sudah delapan tahun, sejak sama-sama di Jakarta. Bang Yos kala itu menjadi gubernur DKI, dan Aher menjadi salah satu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. “Dengan Bang Yos, cs. lah,” kata dia. Aher mengaku hingga saat ini masih sering teleponan. “Sebulan lalu telepon-teleponan. Namanya sohib, wajarlah sering kontak-kontakan. Urusannya pribadi, hubungan personal.”
Aher menunggu kepastian penunjukan Bang Yos menjadi kepala BIN sebelum memberi ucapan selamat. “Nantilah ucapan selamatnya, setelah dilantik saja,” kata dia.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto mengatakan Presiden Joko Widodo sudah mengirimkan surat pergantian nama Kepala BIN pengganti Marciano Norman. Jokowi, kata dia, menunjuk nama Sutiyoso sebagai Kepala BIN.
"Beliau menunjuk Sutiyoso sebagai pengganti Marciano sebagai Kepala BIN," kata Setya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 10 Juni 2015. "Surat sudah saya terima tadi malam dan kami akan menindaklanjuti ke paripurna."
Presiden Joko Widodo mengaku telah mempertimbangkan rekam jejak dan kompetensi sebelum menunjuk Sutiyoso sebagai Kepala BIN.
"Saya juga telah mengajukan pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala BIN ini. Saya juga sudah melalui banyak pertimbangan dan memperhatikan baik rekam jejak maupun kompetensi dari Pak Sutiyoso," kata Presiden Jokowi di kediamannya, di Jalan Kutai Utara, Sumber, Solo, Rabu, 10 Juni 2015.
Jokowi menjabarkan pertimbangannya mengajukan Sutiyoso sebagai Kepala BIN karena rekam jejaknya di dunia intelijen dan militer. Sutiyoso, kata Jokowi, dinilai berpengalaman dan memiliki kompetensi yang cukup dalam memimpin badan intelijen itu.
AHMAD FIKRI