TEMPO.CO , Bojonegoro: Isu beras plastik membuat warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur kini lebih berhati-hati. Mereka kini memilih langsung membeli beras dari petani dan penggilingan padi keliling.
Menurut Lely, 36 tahun, membeli beras langsung dari petani lebih aman karena dijamin tidak tercampur plastik. Selain di bawah harga pasar, beras relatif masih baru. “Kalau dimasak pulen berasnya,” katanya kepada Tempo Jumat 29 Mei 2015.
Baca Juga:
Menurut Lely, sudah dua pekan ini, warga Bojonegoro mengaku resah dengan isu beras plastik. Diakui, bahwa isu beras plastik, juga sempat membuat keluarganya khawatir. “Jadi, aman kalau sudah langganan ke petani,” kata PNS di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini.
Di Bojonegoro ada beberapa desa yang menjadi lumbung padi. Seperti Desa Talok, Sumengko, Leran, Sukohardjo dan Ngringinrejo di Kecamatan Kalitidu. Juga beberapa desa di Kecamatan Trucuk, seperti Desa Banjarsari, Trucuk, Guyangan, dan Mori. Menjelang musim kemarau ini, justru sejumlah kecamatan di Bojonegoro, memasuki panen kedua.
Kepala Bulog Divisi Regional III Bojonegoro Efdal Marlius Sulaiman mengatakan beras pembelian dari petani lewat distributor, sudah dijamin kwalitasnya. Sebab, beras yang masuk ke gudang Bulog di Tuban, Lamongan dan Bojonegoro, sudah melalui pemeriksaan yang ketat. Mulai dari kadar air Gabang Kering Giling di bawah 24 persen atau juga beras dengan kadar air di bawah 14 persen.”Ya, kita teliti betul,” katanya kepada Tempo.
SUJATMIKO