Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imam Prasodjo: Elite Terdidik Harus Berdayakan Masyarakat

Editor

Anton William

image-gnews
Panitia Seleksi Pemilihan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2013 Imam Prasodjo (kanan). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Panitia Seleksi Pemilihan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2013 Imam Prasodjo (kanan). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog dari Universitas Indonesia Imam Prasodjo berharap para warga negara berpendidikan tinggi mau lebih memperhatikan masyarakat di daerah. Menurut dia, elite terdidik seharusnya berfokus memajukan warga Indonesia.

"Jangan hanya fokus kompetensi ke dunia luar atau negara tetangga, tapi perlu juga perhatikan dalam negeri," katanya dalam acara Tempo Education Outlook 2006 di Hotel Luwansa, Jakarta, Rabu, 27 Mei 2015.

Imam mengatakan terlalu banyak elite yang berpendidikan menghabiskan waktu untuk memenangkan persaingan di luar negeri. Padahal, ujarnya, banyak masyarakat yang perlu diberdayakan melalui pemikiran maju para elite..

"Seharusnya perlu tingkatkan bagian pengabdian masyarakatnya," kata Imam. Menurut dia, selama ini dari tiga tri dharma perguruan tinggi, pengabdian masyarakat lah yang kurang terurus oleh pemerintah.

Imam mengatakan program pengembangan masyarakat salah satu hal yang penting untuk bisa meningkatkan kesejahteraan bangsa. Menurut dia, kegiatan menjangkau masyarakat dengan pemberdayaan akan membantu pembentukan karakter bangsa. Selain itu, dia menambahkan, pengabdian kepada masyarakat ini bakal memicu inovasi dan kreativitas warga negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan pembangunan itu, kata Imam, bisa pula merekatkan masyarakat. Hal ini sudah terbukti berdasarkan pengalamannya. Ia mengaku membimbing mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, dan juga Institut Teknik Bandung dalam memberdayakan masyarakat. Mereka membantu salah satu masyarakat lokal yang memiliki masalah dengan bangunan sekolahnya.

"Niat awalnya, kami hanya ingin memperbaiki atap sekolah yang bocor. Namun akhirnya dengan gotong royong warga, kami berhasil membangun sekolah baru yang kokoh bagi daerah itu," katanya.

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung dari Jokowi, Ahli Bahasa, Sosiolog UI, dan Profesor Linguistik UGM

26 hari lalu

Ilustrasi mudik menggunakan kereta api. BAY ISMOYO/AFP/Getty Images
Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung dari Jokowi, Ahli Bahasa, Sosiolog UI, dan Profesor Linguistik UGM

Jokowi pernah beri definisi yang berbeda antara mudik dan pulang kampung saat Pandemi Covid-19. Ini pandangan ahli bahasa dan Profesor Linguistik UGM.


Profil Imam Prasodjo dan Onno W. Purbo, Dua dari 12 Panelis Debat Capres Pamungkas

3 Februari 2024

Imam B. Prasodjo. Dok. TEMPO/Seto Wardhana.
Profil Imam Prasodjo dan Onno W. Purbo, Dua dari 12 Panelis Debat Capres Pamungkas

Debat capres pada 4 Februari 2024 mengikutsertakan 12 akademisi dan praktisi sebagai panelis. Imam Prasodjo dan Onno W. Purbo, dua di antaranya.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Bertemu Aktivis Antikorupsi, Pajak Kekayaan Diklaim Sulit Diterapkan

3 Maret 2023

Viral Moge Dirjen Pajak, Sri Mulyani Minta Suryo Utomo Jelaskan ke Publik Sumber Kekayaannya
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Bertemu Aktivis Antikorupsi, Pajak Kekayaan Diklaim Sulit Diterapkan

Berita bisnis terkini. Sri Mulyani bertemu sejumlah aktivis antikorupsi. Pajak Kekayaan diklaim sulit diterapkan di Indonesia.


Imam Prasodjo dan Mimpi Menularkan Kampung Ilmu ke Pelosok Indonesia

31 Oktober 2021

Sosiolog Imam Prasodjo:
Imam Prasodjo dan Mimpi Menularkan Kampung Ilmu ke Pelosok Indonesia

Ketua Pengurus Yayasan Nurani Dunia Imam Prasodjo berharap ada perubahan dalam mengelola pendidikan di Indonesia.


Keterlibatan Tim Pemadam Kebakaran Pertamina Diapreasiasi Anggota DPRD

24 Agustus 2020

Warga menyaksikan petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan di gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar di Jakarta, Ahad, 23 Agustus 2020. ANTARA/Galih Pradipta
Keterlibatan Tim Pemadam Kebakaran Pertamina Diapreasiasi Anggota DPRD

Menurut sosiolog Imam Prasodjo, keterlibatan Tim Pemadam Kebakaran PT Pertamina bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam penanggulangan bencana.


Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19


Sosiolog Perkenalkan Tiga Konsep Pertahanan dari Virus Corona

20 Maret 2020

Imam B. Prasodjo. Dok. TEMPO/Seto Wardhana.
Sosiolog Perkenalkan Tiga Konsep Pertahanan dari Virus Corona

Imam juga mengimbau lembaga negara maupun swasta memantau setiap pegawainya untuk memastikan mereka tidak sakit selama wabah virus Corona merebak.


CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

Suasana kegiatan Simulasi Computer Assisted Test (CAT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang digelar Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel bekerjasama dengan yang digelar di Car Free Day (CFD) Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Ahad, 17 November 2019. ANTARA/Humas Pemprov Sulsel
CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.


Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

15 Agustus 2019

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menghelat program Dosen Merenung agar pengajar bisa mengembangkan potensi keilmuannya.


Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

26 Juli 2019

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir saat menjadi pembina upacara pada upacara peringatan Hardiknas di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis, 2 Mei 2019. Hardiknas diperingati setiap tanggal 2 Mei, untuk mengingat sosok Ki Hajar Dewantara. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

Menristekdikti meminta kampus mendata akun media sosial mahasiswa hingga pegawai untuk cegah radikalisme.