TEMPO.CO, Jakarta - Ruang wartawan Istana Kepresidenan mendadak heboh. Salah satu wartawan menyadari kehadiran anggota Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Para wartawan tak menyangka mereka akan datang dari Sekretariat Negara, biasanya tamu Presiden Joko Widodo diantar mobil langsung ke depan pintu Istana Negara.
Sembilan perempuan yang diberi julukan srikandi ini tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 14.45 WIB. Mereka masuk melalui pintu Sekretariat Negara dan jalan kaki menuju Kantor Presiden. Mereka jalan beriringan. Ketua Pansel, Destry Damayanti tampak berjalan di tengah sambil dipapah pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Harkristuti Harkrisnowo dan pengamat pencucian uang Yenti Garnasih. Destry memang sempat dirawat di rumah sakit.
Bagai gula, mereka langsung dikerubuti wartawan. Namun, para perempuan yang kompak memakai batik ini menolak berkomentar. "Nanti dulu, kami mau ketemu Presiden dulu," ujar Harikristuti di Kantor Presiden, Senin, 25 Mei 2015.
Tuti, sapaan Harikristuti, juga menyampaikan timnya akan memilih juru bicara setelah bertemu dengan Jokowi. Untuk itu, mereka mengatakan akan memberi keterangan pers setelah jumpa Jokowi. Namun, para fotografer meminta mereka berpose di podium yang biasa digunakan untuk memberi keterangan pers.
Uniknya, pertemuan tersebut tak dilakukan di Kantor Presiden, tempat Jokowi biasa rapat. Mereka diterima Jokowi di Istana Merdeka, tempat Jokowi membuat pengumuman-pengumuman penting dan tamu negara. Terakhir kali Jokowi menerima tamu di Istana Merdeka, selain tamu negara adalah saat menerima pimpinan sementara KPK. Setelah itu, biasanya Jokowi akan memberikan keterangan pers.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Jokowi memgundang mereka untuk menyampaikan harapannya soal pemberantasan korupsi di masa depan dan impiannya soal institusi KPK dan komisioner yang nantinya dipilih bisa memenuhi harapan rakyat.
TIKA PRIMANDARI