TEMPO.CO, Sampang -Penyidik Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sampang, Jawa Timur, menyelidiki kasus keracunan massal yang dialami ratusan warga Desa Banjar Bilah, Kecamatan Tambelangan. Kepala Polsek Tambelangan Inspektur Dua Budi Purnomo mengatakan penyelidikan awal polisi berfokus pada pengungkapan penyebab pasti keracunan tersebut.
"Kami sudah ambil sampel sisa muntahan korban, sisa makanan nasi kotak, dan sisa hidangan kue," kata Budi, Jumat, 15 Mei 2015.
Menurut Budi, berbagai sampel tersebut langsung dikirim ke Laboratorim Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk diteliti. Hasil penelitian diperkirakan diketahui dalam sepekan ke depan. Budi menambahkan, jika hasil penelitian telah diketahui, polisi lebih mudah mengungkap penyebab musibah ini, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. "Kalau ada unsur kesengajaan, tuan rumah bisa diproses," ucapnya.
Data Dinas Kesehatan Sampang menyebutkan total jumlah korban keracunan sebanyak 197 orang. Karena begitu banyak korban, Pemerintah Kabupaten Sampang menetapkan kasus keracunan massal di Tambelangan sebagai kejadian luar biasa.
Kepala Puskesmas Tambelangan Rumsah mengatakan, untuk menangani ratusan pasien yang dirawat di Puskesmas, pihaknya menerjunkan sebanyak 30 dokter. "Alhamdulilah, seluruh pasien sudah pulih," kata Rumsah.
Karena keterbatasan ruangan, banyak pasien dirawat di lorong dan ruang resepsionis. Pasien lainnya dirawat di RSUD Sampang dan Puskesmas Blega di Kabupaten Bangkalan.
MUSTHOFA BISRI