TEMPO.CO, Bandung - Kecelakaan beruntun di jalan tol Jakarta-Cikampek Kilometer 51.700 arah Cikampek, tepat di wilayah Kampung Rumambe, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, menyebabkan enam orang tewas. Kecelakaan terjadi pada Selasa, 12 Mei 2015, sekitar pukul 05.30.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Sulistio Pudjo mengatakan, kecelakaan itu diduga berawal dari sopir truk Bina Transport, OC, yang mengantuk. Hal tersebut mengakibatkan bus yang dikemudikan si sopir menabrak ekor bak truk tronton di depannya. Dari situlah tabrakan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan besar terjadi.
"Akibat kecelakaan tersebut, truk PT Tangguh Logistikindo menabrak Truk Colt Disel di depannya," ujar Pudjo, Selasa, 12 Mei 2015.
Pudjo mengatakan, sopir bus Bina Transport, OC, yang menjadi korban meninggal dunia, diduga lalai dalam mengemudikan bus. Hal tersebut, kata dia, dapat dibuktikan dengan adanya hasil analisis dari petugas. Laporan itu menyebutkan bus Bina Transport berada satu jalur dengan truk ditabraknya dari belakang.
"Kecelakaan terjadi karena keteledoran pengemudi Bus Bina Transport. Dikarenakan tidak mentaati marka jalan, serta diduga berjalan dengan kondisi gigi persneling besar sehingga menyebabkan tidak ada daya engine. Akibatnya bus tak bisa dikendalikan," kata dia.
Menurut Pujo, saat kecelakaan terjadi, kondisi jalur tol dalam keadaan stabil dan lurus. "Cuaca pun baik," ujar dia.
Akibat kecelakaan tersebut, enam orang yang terdiri dari sopir, kernet, dan empat penumpang bus Bina Transport. Sedangkan dua orang penumpang bus mengalami luka berat dan 17 luka ringan.
Untuk keperluan penyelidikan, kepolisian meminta keterangan dari tiga sopir truk yamg selamat. Sedangkan korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Karawang.
IQBAL T. LAZUARDI S.