TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 20 ribu dari 97 ribu guru di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berijazah sekolah menengah atas (SMA) atau belum memenuhi standar pendidikan. Karena itu, pemerintah menyiapkan beasiswa bagi guru untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi.
"Masih sekitar 36,81 persen guru yang berijazah D-1 ke bawah," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya kepada wartawan di Kupang, Selasa, 5 Mei 2015.
Jumlah guru di NTT, menurut Frans, sebanyak 97.664 yang tersebar di 8.382 sekolah dengan jumlah siswa 1,3 juta. Dari jumlah guru itu, 20.699 orang berijazah SMA, 1.338 guru lulusan D-1, 8.963 pengajar berijazah D-2, 4.963 orang lulusan D-3, 61.440 guru berijazah S-1, dan hanya 273 orang yang lulus S-2.
Frans menuturkan pemerintah daerah telah menyiapkan sejumlah beasiswa bagi para guru untuk melanjutkan pendidikan tinggi agar bisa memenuhi standar pendidikan. "Kami bekerja sama dengan salah satu universitas agar semua guru bisa penuhi kualifikasi S-1," ucap Frans.
Kepala Dinas Pendidikan NTT Petrus Manuk membenarkan masih tingginya guru yang belum memenuhi kualifikasi S-1. Karena itu, Dinas Pendidikan bekerja sama dengan salah satu universitas untuk memenuhi spesifikasi guru itu. "Ada dana beasiswa bagi guru yang melanjutkan ke pendidikan tinggi," tutur Petrus.
meski begitu, Petrus membantah NTT kekurangan guru. Menurut Petrus, NTT tidak kurang guru, hanya penyebarannya yang tidak merata. "Banyak guru yang enggan bertugas di daerah terpencil," kata Petrus.
YOHANES SEO